AS Manfaatkan Aksi Protes di Iran untuk Paksa ‘Perubahan Rezim’

Mahasiswa Iran berdemo di depan Universitas Amirkabir, Tehran, Iran, 11 Januari 2020. © Global Look Press / Rouzbeh Fouladi
Washington, LiputanIslam.com–Aksi protes sejumlah warga di Iran setelah insiden jatuhnya pesawat Ukraina mendapat dukungan penuh dari AS. Namun, apakah dukungan itu ditujukan bagi warga Iran atau penggantian rezim?
Sejumlah mahasiswa Iran turun ke jalanan pada Sabtu (11/1) untuk memprotes pemerintah mereka yang ‘tidak sengaja’ menjatuhkan pesawat Ukraina. Aksi ini dianggap mencurigakan karena diplomat Inggris, Rob Macaire, hadir di sana. Ia kemudian ditangkap sementara oleh pemerintah Iran. Media Iran menyebut diplomat itu “mengatur, menghasut dan mengarahkan beberapa tindakan radikal dan destruktif.”
Para pejabat AS pun dengan sigap menunjukkan dukungan atas ‘keberanian’ para demonstran, untuk kemudian menyebut betapa warga Iran tertindas di bawah rezim yang opresif.
Presiden AS Donald Trump menulis tweet pujian kepada para pengunjuk rasa dalam bahasa Inggris dan bahasa Persia. Pada hari Minggu (12/1) kemarin, ia menuntut Teheran “menghentikan pembunuhan warga Iran yang hebat.” Padahal, tidak ada laporan kematian selama aksi protes.
خطاب به رهبران ايران: معترضان خود را نكشيد. هزاران تن تاكنون به دست شما كشته يا زنداني شده اند، و جهان نظاره گر است. مهمتر از ان، ايالات متحده نظاره گر است. اينترنت را دوباره وصل كنيد و به خبرنگاران اجازه دهيد ازادانه حركت كنند! كشتار مردم بزرگ ايران را متوقف كنيد! https://t.co/rzpx3Nfn03
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 12, 2020
Trump juga mengingatkan warga Iran bahwa ia telah membela mereka sejak awal masa kepemimpinannya. Hanya beberapa hari yang lalu, ia bersumpah akan mengahncurkan 52 target di tanah Iran, termasuk situs-situs budaya mereka.
Selain Trump, Dubes AS untuk Inggris, Woody Johnson, mengungkapkan rasa kagumnya kepada para demonstran dan mengecam “rezim Khamenei yang kejam.”
Kepala Pentagon Mark Esper dalam wawancaranya kepada CBS, mengatakan: “Anda dapat melihat orang-orang Iran berdiri dan menegaskan hak-hak mereka, aspirasi mereka untuk pemerintahan yang lebih baik – sebuah rezim yang berbeda,”
The Iranian people taking to the streets to protest against their oppressive rulers are incredibly brave. America stands with them as they call out the cruel Khamenei regime. pic.twitter.com/uvM7zUXRhw
— Ambassador Johnson (@USAmbUK) January 12, 2020
Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton secara terbuka menyatakan bahwa “perubahan rezim sudah terlihat” dan “rakyat Iran bisa melihatnya.”
Segala bentuk aksi protes selalu menarik perhatian Washington meski alasannya tidak berdasarkan kemanusiaan. Pada waktu aksi protes sebelumnya di Iran yang diakibatkan kenaikan harga BBM, Pompeo mendesak demonstran untuk memberikan video kebrutalan polisi. Setelah itu AS memiliki alasan untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi yang tambah merugikan warga Iran. (ra/rt)