AS Manfaatkan Aksi Protes di Iran untuk Paksa ‘Perubahan Rezim’

0
640

Mahasiswa Iran berdemo di depan Universitas Amirkabir, Tehran, Iran, 11 Januari 2020. © Global Look Press / Rouzbeh Fouladi

Washington, LiputanIslam.com–Aksi protes sejumlah warga di Iran setelah insiden jatuhnya pesawat Ukraina mendapat dukungan penuh dari AS. Namun, apakah dukungan itu ditujukan bagi warga Iran atau penggantian rezim?

Sejumlah mahasiswa Iran turun ke jalanan pada Sabtu (11/1) untuk memprotes pemerintah mereka yang ‘tidak sengaja’ menjatuhkan pesawat Ukraina. Aksi ini dianggap mencurigakan karena diplomat Inggris, Rob Macaire, hadir di sana. Ia kemudian ditangkap sementara oleh pemerintah Iran. Media Iran menyebut diplomat itu “mengatur, menghasut dan mengarahkan beberapa tindakan radikal dan destruktif.”

Para pejabat AS pun dengan sigap menunjukkan dukungan atas ‘keberanian’ para demonstran, untuk kemudian menyebut betapa warga Iran tertindas di bawah rezim yang opresif.

Presiden AS Donald Trump menulis tweet pujian kepada para pengunjuk rasa dalam bahasa Inggris dan bahasa Persia. Pada hari Minggu (12/1) kemarin, ia menuntut Teheran “menghentikan pembunuhan warga Iran yang hebat.” Padahal, tidak ada laporan kematian selama aksi protes.

Trump juga mengingatkan warga Iran bahwa ia telah membela mereka sejak awal masa kepemimpinannya. Hanya beberapa hari yang lalu, ia bersumpah akan mengahncurkan 52 target di tanah Iran, termasuk situs-situs budaya mereka.

Selain Trump, Dubes AS untuk Inggris, Woody Johnson, mengungkapkan rasa kagumnya kepada para demonstran dan mengecam “rezim Khamenei yang kejam.”

Kepala Pentagon Mark Esper dalam wawancaranya kepada CBS, mengatakan: “Anda dapat melihat orang-orang Iran berdiri dan menegaskan hak-hak mereka, aspirasi mereka untuk pemerintahan yang lebih baik – sebuah rezim yang berbeda,”

Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton secara terbuka menyatakan bahwa “perubahan rezim sudah terlihat” dan “rakyat Iran bisa melihatnya.”

Segala bentuk aksi protes selalu menarik perhatian Washington meski alasannya tidak berdasarkan kemanusiaan. Pada waktu aksi protes sebelumnya di Iran yang diakibatkan kenaikan harga BBM, Pompeo mendesak demonstran untuk memberikan video kebrutalan polisi. Setelah itu AS memiliki alasan untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi yang tambah merugikan warga Iran. (ra/rt)

DISKUSI: