Akankah Tentara Israel Siap Dukung Netanyahu untuk Serang Iran?
TelAviv,LiputanIslam.com-Kanal 12 Israel pada Selasa malam memberitakan berlangsungnya sejumlah rapat beruntun Kabinet Benyamin Netanyahu untuk meningkatkan level kesiagaan, terutama kesiapan Tentara Israel.
Menurut Kanal 12, hingga kini Netanyahu telah melangsungkan 5 rapat rahasia. Hasil dari rapat-rapat tersebut telah diberi tahukan kepada AS dan Prancis, yaitu peningkatan kesiapan dan level kesiagaan di Israel. Rapat-rapat itu dihadiri para petinggi militer-intelijen, seperti Direktur Mossad, Menteri Intelijen, dan Penasihat Keamanan Nasional.
Kanal ini mengklaim, rapat-rapat ini bertujuan untuk meningkatkan kesiagaan di Israel “demi mempersiapkan segala bentuk operasi terhadap Iran”, sebab pengayaan uranium Iran hingga 90 persen adalah garis merah Tel Aviv. Kanal 12 menyatakan bahwa “bulan-bulan mendatang akan sangat rumit dan penting” dan “Israel bersiap untuk segala kemungkinan”.
Kanal 12 juga melaporkan bahwa Netanyahu telah memberitahukan isi rapat kepada Menlu AS Antony Blinken, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Dalam kontak telepon dengan mereka, Netanyahu berkata bahwa “jika mereka (AS dan Prancis) tidak bisa menyikapi perkembangan Iran (seperti yang diinginkan Tel Aviv), Israel terpaksa bergerak”.
Meski demikian, sejumlah analis berpendapat bahwa Tentara Israel tidak bakal bersedia dimanfaatkan Netanyahu untuk berperang. Sebab, para petinggi Tentara Israel, baik sekarang atau mantan, telah menggelar perang politik terhadap Kabinet Netanyahu dalam dua tiga pekan terakhir.
Sebelum ini, mantan Menteri Perang Israel Benny Gantz dalam sebuah konferensi lokal menyatakan, perpecahan dan perselisihan saat ini belum pernah terjadi sebelumnya di Israel.
Dia mendesak agar para pendukung dan penentang draf reformasi peradilan Israel berdialog, seraya berkata,”Saya ragu pernah menyaksikan perpecahan semacam ini sebelumnya.”
Gantz berpendapat, reformasi sistem peradilan yang digagas Pemerintahan Netanyahu telah mengubah substansi Rezim Zionis. Ia mengatakan,”Revolusi peradilan telah mengubah Israel sedemikian rupa sehingga tidak bisa dikenali lagi.”
“Jangan kehilangan kesempatan bersejarah untuk meraih kesepakatan terkait reformasi peradilan,”kata Gantz ditujukan kepada Netanyahu.
“Jika satu pihak kalah dalam permainan, semua pihak juga akan kalah. Masih ada kesempatan untuk mengubah perseteruan menjadi rekonsiliasi,”tandasnya. (af/fars)