1.250 Truk Muatan Turki Tertahan di Perbatasan, Dilarang Masuk ke Rusia
“Rusia tidak memberikan izin bagi truk-truk dari Turki untuk masuk ataupun melakukan transit dalam empat hari terakhir,” jelas Fatih Sener, Direktur Turkey’s International Shippers Association (UND), seperti dilansir RT, (1/11/2015).
“Sebagian dari truk-truk ini tengah menunggu, tidak dizinkan untuk masuk maupun bongkar muat barang. Truk yang mengangkut produk-produk dari Turki ini sedianya akan dikirim ke Rumania, Bulgaria, Kazakh dan Moldova,” tambahnya.
Ketegangan semakin meningkat antara Turki dan Moskow setelah insiden penembakan pesawat Su-24 Rusia oleh militer Turki. (Baca: Turki Tolak Minta Maaf Kepada Rusia, Bagaimana Tanggapan Putin?)
Sener juga menyampaikan bahwa truk-truk yang kini tengah menunggu di perbatsan berusaha mencari rute alternatif.
“Azerbaijan mengizinkan truk-truk ini masuk, dan kami bisa masuk ke Asia Tengah melalui rute ini. Hanya saja, biaya yang dibutuhkan lebih mahal,” jelasnya.
Rusia Lengkapi Su-34 Dengan Peluru Kendali Udara-ke-Udara.
Rusia tidak membiarkan celah insiden penembakan pesawat Su-24 kembali terulang. Selain memasang sistem pertahanan S-400 di Suriah, sejak Senin kemarin, Rusia juga melengkapi jet tempur Su-34 dengan peluru kendali udara ke udara (rudal yang ditembakkan dari pesawat dengan target untuk menghancurkan pesawat musuh).
“Jet tempur Su-34 kini tidak hanya dilengkapi dengan peledak, tetapi juga dengan peluru kendali udara-ke-udara jarak pendek dan jarak menengah,” jelas juru bicara Angkatan Udara Rusia Igor Klimov.
Dia menambahkan bahwa jet tempur Su-34 membawa rudal semata-mata untuk tujuan defensif. Rudal ini mampu menghantam target hingga jarak 60 kilometer. (ba)