Oregon, LiputanIslam.com—Pengadilan Federal negara bagian Oregon (12/2) memutuskan melarang pemerintah AS mengakses data-data obat-obatan yang dipakai oleh warganya. Meskipun pemerintah tidak memiliki hak untuk mengakses data tersebut tanpa surat izin pengadilan, namun data menunjukkan bahwa kecanduan obat-obatan legal meningkat tajam di Amerika.
Penjualan obat-obatan jenis opiod atau penghilang rasa sakit melonjak tajam sejak 2000-2010. Akibatnya, banyak warga Amerika yang meninggal akibat overdosis obat-obatan, melebihi angka kematian akibat kecelakaan mobil. Terhitung mulai 1979 , jumlah kematian akibat pain killer oxycodone melebihi jumlah kematian akibat overdosis kokain dan heroin bila digabungkan. Generic Xanax, atau biasa disebut alprazolam (obat penghilang kecemasan) menjadi salah satu dari 11 obat paling banyak diresepkan di Amerika. Satu dari 4 wanita Amerika merupakan konsumen obat-obatan anti depresi ini.
Kehidupan masyarakat Amerika yang sibuk dengan tingkat mobilitas tinggi dan penuh ketegangan, serta tanpa imbalan yang setimpal, telah menyebabkan stress tingkat tinggi. Jumlah pekerja yang bekerja 50 jam atau lebih perminggu terus meroket sejak 1977 (belum termasuk pekerja dengan penghasilan rendah). Dua studi terbaru juga menunjukkan hubungan antara jam kerja yang panjang dengan risiko depresi yang tinggi. (LB/guardian/newyorkmagazine)
Nakba, Akar Masalah Palestina
16/05/2022
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini