Warga AS Gelar Aksi Protes Kebijakan Imigrasi Trump di 700 Kota
Demonstrasi nasional bertajuk “Lights for Liberty: A Vigil to End Human Concentration Camps,” digelar di 700 kota kota AS pada Jumat (12/7). Para pengunjuk rasa mengecam kondisi buruk di pusat-pusat penahanan imigran dan penangkapan para pencari suaka dan pengungsi.
Di ibukota AS, Washington D.C, ratusan demonstran berjalan bersama-sama di dekat Gedung Putih. Mereka meneriakkan slogan “Tutup kamp-kamp itu!” dan membawa spanduk dengan tulisan: “Bebaskan anak-anak” dan “Imoral”.
“[Pemerintahan] Trump telah melakukan banyak kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata anggota Kongres dari distrik ke-35 California, Norma Torres, yang juga menghadiri aksi ini.
“Jika kalian merenggut kemanusiaan dari seorang anak berusia dua tahun yang bahkan belum bisa buang air di toilet, kalian adalah seorang penjahat,” tegasnya.
No one should have to be placed in detention camps! Gerson from @unitedwedream speaks at @Lights4Liberty in DC. #CloseTheCamps #Lights4Liberty pic.twitter.com/WO2BVLB8fW
— Sanctuary DMV (@SanctuaryDMV) July 12, 2019
Perlakuan otoritas AS terhadap imigran di pusat-pusat penahanan, khususnya imigran anak, telah menuai banyak kecaman dalam beberapa bulan terakhir. Anak-anak ini dilaporkan hidup dalam “sangkar” yang kotor dan penuh penyakit.
Sejumlah aktivis juga mengadakan aksi demo di New York City pada malam hari. Dengan membawa plakat dan lilin, mereka menyerukan penutupan kamp-kamp tahanan yang tidak berperikemanusiaan.
Aktivis Muslim Amerika, Linda Sarsour, menyebut praktik penahanan imigran ini sebagai bentuk “perbudakan modern”. (ra/presstv)