Vatikan dan PBB Dukung Iran Sebagai Peserta Konperensi Syria
Vatikan dan Sekjen PBB mendukung diundangnya Iran sebagai peserta konperensi internasional untuk Syria Genewa II, di tengah desakan kelompok-kelompok pemberontak Syria yang menginginkan Iran tidak diikutsertakan dalam konperensi karena dianggap tidak netral.
“Untuk membangun dasar bagi perdamaian regional, konperensi Jenewa II
perlu memastikan partisipasi inklusif dari semua pihak … di kawasan ini,” demikian pernyataan resmi Vatikan yang diterbitkan hari Selasa (14/1).
Vatican juga mendesak agar segera dilakukan upaya penghentian pertempuran di Syria tanpa syarat apapun sebagai kondisi awal perundingan di Genewa.
Hal yang sama dikemukanan Sekjen PBB Ban Ki Moon terkait dengan asalah itu. Dalam pernyataannya yang disampaikan pada hari yang sama, Ki Moon mengatakan bahwa pengaruh Iran di kawasan dan pengalamannya dalam menangangi berbagai konflik di Timur Tengah merupakan faktor yang dibutuhkan untuk menyelesaikan konflik Syria,
“Saya mendesak perlunya partisipasi Iran dalam perundingan-perundingan
tentang isu Syria yang melibatkan negara-negara kawasan dan internasional, karena menurut pendapat saya Iran adalah kekuatan penting,” kata Ki Moon dalam acara pertemuan dengan Deputi Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian di sela-sela konperensi internasional bantuan untuk Syria yang diselenggarakan di Kuwait, Selasa (14/1).
Vatikan memandang kehadiran Iran dalam konferensi internasional Genewa mendatang mengenai krisis Suriah akhir bulan ini sangat penting.
Vatikan juga menyerukan segera dilakukannya gencatan senjata untuk
mengakhiri bentrokan di Suriah tanpa prasyarat politik , dan awal dialog antar pihak yang berperang .
Sehari sebelumnya dalam konferensi pers bersama dengan Menlu Lebanon Adnan Mansour di Beirut (13/1), Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan Tehran siap untuk menghadiri perundingan internasional mendatang mengenai masalah krisis Suriah, jika diundang tanpa prasyarat.
“Kekuatan asing seharusnya tidak menetapkan prasyarat bagi siapa pun untuk mengambil bagian dalam pertemuan tersebut,” tegas diplomat Iran ini.
Pernyataan tersebut merupakan tanggapan tegas atas pernyataan menlu
Amerika yang menyebutkan bahwa Iran akan diundang dalam konperensi
dengan syarat menyetujui pembentukan pemerintahan sementara di Syria.
Dukungan bagi keikutsertaan Iran dalam konperensi juga dinyatakan dengan tegas oleh Rusia.
Konferensi Suriah dijadwalkan akan diadakan di Swiss dalam dua bagian.
Pada tanggal 22 Januari, sesi pembukaan acara tersebut akan diadakan di kota Montreux, Swiss, kemudian akan dipindahkan ke Kantor PBB di Jenewa pada tanggal 24 Januari.(CA/fars news)