Peran Trump Di Balik Pengangkatan Pangeran Muhammad bin Salman

0
463

Washington, LiputanIslam.com—Sebuah buku yang ditulis oleh orang dalam Gedung Putih mengungkapkan bahwa Presiden AS Donald Trump berada di balik pengangkatan Mohammed bin Salman sebagai putra mahkota Arab Saudi pada tahun lalu.

Buku berjudul Fire and Fury: Inside the Trump White House itu dijual untuk umum pada Jumat (5/1/17). Penulisnya, Michael Wolff, mengatakan bahwa buku itu ia tulis berdasarkan lebih dari 200 wawancara dengan Trump dan para pegawai dekatnya.

“Kami telah memasukkan orang-orang kita di puncak,” kata Trump setelah raja Salman memecat putra mahkota sekaligus keponakannya, Mohammed bin Nayef, dan mengangkat anaknya, Mohammed bin Salman, sebagai putra mahkota yang baru pada Juni 2017. Demikian disebutkan oleh buku ini.

Bin Salman sendiri merupakan teman dekat menantu sekaligus penasihat Trump, Jared Kushner. Pengangkatannya sebagai putra mahkota baru mengejutkan karena melawan tradisi di keluarga kerajaan Saudi.

Hanya sebulan sebelum pengangkatan, Trump mengunjungi kerajaan Saudi dan menandatangani penjualan senjata sebesar $110 milyar. Berdasarkan laporan New York Times, Kushner secara pribadi mengintervensi penjualan senjata ini.

Ketika bin Salman diumumkan menjadi putra mahkota, Trump mengucapkan selamat kepadanya. Lalu, selanjutnya pada bulan November ketika bin Salman memerintahkan penangkapan ratusan rival politiknya di hotel Ritz-Carlton Riyadh, Trump menyatakan dukungan lewat akun Twitter-nya.

“Saya sangat percaya kepada King Salman dan Putra Mahkota Arab Saudi, mereka tahu apa yang mereka lakukan…”

Professor resolusi konflik di Universitas George Mason, Mohammed Cherkaoui, mengatakan kepada media Al Jazeera bahwa buku Wolff ini dibuat dengan “riset yang baik”.

“Buku ini didasari sejumlah wawancara dengan orang-orang di dalam Gedung Putih dan di sekeliling Trump,” katanya.

Cherkaoui menilai, buku ini menjelaskan sampai tingkat tertentu bagaimana Trump berhasil mempengaruhi keputusan Raja Salman mengenai pengangkatan putra mahkota baru. (ra/presstv)

DISKUSI: