Tommy Soeharto Akan Kunjungi DPP PKS Sore Ini

0
724

Sumber: Okezone Nasional

Jakarta, LiputanIslam.com — Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) akan mengunjungi Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Selasa sore pukul 16.00 WIB sampai 18.00 WIB.

Ketua Badan Perencanaan DPP PKS Bukhori Yusuf sebelumnya pada hari Jumat (15/11) sempat mengutarakan rencana kedatangan Partai Berkarya.

“Partai Berkarya memang sudah janji mau datang ke sini,” ujar Bukhori.

Petinggi PKS yang akan hadir di antaranya Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Sekjen PKS Mustafa Kamal, dan jajaran pimpinan PKS lainnya.

Petinggi Partai Berkarya yang akan berkunjung ke kantor PKS, yakni Ketua Umum Berkarya Hutomo Mandala Putra, Kepala Dewan Pertimbangan Titiek Soeharto, Kepala Dewan Kehormatan Tedjo Edy, dan Sekretaris Jenderal Priyo Budi Santoso.

Bukhori mengatakan bahwa petinggi-petinggi partai politik harus sering silaturahmi agar menciptakan iklim politik yang kondusif.

Menurut dia, silaturahmi adalah DNA yang dimiliki PKS sebab partai ini ingin berfungsi sebagai perekat bangsa dan umat.

“Makanya, supaya menjadi perekat, kami harus silaturahmi ke sana-sini,” kata Bukhori.

Bukhori menjelaskan bahwa silaturahmi antarpartai politik penting karena negara Indonesia yang luas ini tidak bisa hanya dikelola seorang diri, tetapi justru memerlukan bantuan pihak lain.

Sementara, Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso, PKS dan partainya berencana membangun kerjasama untuk Pilkada 2020.

Baca juga: Ahok Ditarik ke BUMN, Ini Tanggapan Politisi PKS dan Gerindra

“Kami juga berencana membuka kerjasama di pilkada. Partai Berkarya memperoleh lebih dari 160 kursi yang tersebar di DPRD Provinsi, Kabupaten, Kota. Ini modal dasar dan potensi yang kami syukuri sebagai partai pendatang baru,” kata Sekjen Priyo pada wartawan, Senin (18/11/2019).

Priyo menegaskan PKS dan Barkarya belum berencana untuk berkoalisi. Namun, dia menegaskan, demokrasi Indonesia tidak boleh rusak karena banyak partai bergabung dengan koalisi pemerintah.

“Api demokrasi tidak boleh redup hanya karena banyak orang berduyun-duyun merapat kepada kekuasaan. Kualitas demokrasi mestinya tetap harus terjaga,” tuturnya.

Mantan politikus Partai Golkar ini menegaskan, pertemuan dengan PKS hanya untuk berkomunikasi hal-hal ringan serta berbicara soal kebangsaan dan isu-isu terkini. (Ay/Antara/Liputan6)

DISKUSI: