Tanggapan ‘Jleb’ Netizen Atas Press Rilis IHR
Jakarta, LiputanIslam.com–Kasus jatuhnya bantuan masyarakat Indonesia ke tangan teroris di Aleppo terus bergulir di media sosial. Setelah IHR memberikan keterangan pers membantah “tuduhan” yang dialaminya, muncul berbagai komentar di media sosial. Seorang Facebooker bernama Ismail Amin memberikan tanggapan yang cukup “jleb” sehingga layak dicermati. Berikut ini selengkapnya tanggapan yang ditulis Ismail:
Tanggapan atas Press Release IHR yang merasa terfitnah..
>>>
1. Langsung menuduh IHR menyalurkan donasi untuk rakyat Suriah ke tangan pemberontak jelas salah. Masih ada kemungkinan kesalahan prosedur atau memang direbut oleh kubu pemberontak. Namun IHR yang langsung menuduh pihak yang mengkritisi kasus ini sebagai “pihak-pihak yang memang sejak awal tidak ingin nestapa warga Suriah terdengar mengetuk hati nurani warga Indonesia… melakukan pembunuhan karakter pada NGO…” jelas salah juga….
Yang seharusnya dilakukan IHR bukan menjawab “fitnah” dengan memfitnah balik. Keberadaan dus-dus berlogo IHR di tangan pemberontak ini yang harus dijelaskan. Press rilis IHR tidak memberikan sedikitpun komentar mengenai fakta bantuan logistik dari IHR yang ditemukan warga sipil di gudang milik pemberontak (Jaish al Islam)….
(Baca: Melacak Aliran Dana untuk Suriah dari 10 Lembaga Amal Indonesia)
2. Sumber berita dari euronews tdk punya kepentingan untuk memfitnah IHR dan sama sekali tidak menyinggung bantuan yang ditimbun pemberontak itu dari warga Indonesia, kebetulan saja kardus berlogo IHR trtangkap kamera sehingga masyarakat Indonesia merasa perlu meminta keterangan dari IHR… ini yang harus dijelaskan IHR…
3. Sebagai lembaga kemanusiaan IHR seharusnya bersikap netral dan fokus pada bantuan kemanusiaan dari pihak manapun korban yang jatuh di Suriah… tapi tidak bisa dipungkiri ketua IHR sendiri menunjukkan sikap dukungan kepada pemberontak dan menyebarkan kampanye kebencian pada pemerintah Suriah yang berdaulat…. Dalam press rilis IHR dan rekam jejak Bachtiar Nasir selama ini keliling Indonesia berceramah menyebarkan narasi “kaum Sunni Suriah dibunuh kaum Syiah” untuk menggalang dana sangat jelas menunjukkan keberpihakan IHR dalam konflik ini….
(Baca: Dipertanyakan Aliran Dananya, Ini Jawaban IHR)
4. IHR berdalih telah menyalurkan bantuan lewat IHH (dan seolah ini bukan kesalahan). Padahal reputasi IHH dalam konflik Suriah juga dipertanyakan. Pada Januari 2014, polisi anti-teror Turki telah menangkap truk-truk bantuan kemanusiaan IHH yang ternyata berisi amunisi dan senjata untuk para pemberontak. Polisi juga menggerebek beberapa kantor IHH di perbatasan Suriah, dan menangkap beberapa aktivisnya yang dituduh terlibat Al Qaida (sumber: http://www.aljazeera.com/…/turkish-police-raid-charity-aidi…)
5. Tindakan IHR menyalurkan amanah donasi bangsa Indonesia kepada lembaga yang diduga terkait dengan Al Qaida jelas membahayakan bangsa Indonesia secara umum karena mengatasnamakan bantuan dari Indonesia. Jauh lebih bijaksana bila IHR berkoordinasi dengan KBRI Suriah dalam penyaluran bantuan dari warga Indonesia… sebagai representasi resmi negara Indonesia di Suriah.. Sebagaimana dikatakan Dubes Indonesia untuk Suriah, bantuan dari luar negeri memang sering diserobot pemberontak sehingga sebaiknya dikirim lewat Lembaga Koordinasi Bantuan Kemanusiaan PBB (OCHA) yang tidak memihak agar lebih aman. (sumber: http://www.republika.co.id/…/o4cg87320-dubes-ri-untuk-suria…)
6. Sebagai lembaga donasi kemanusiaan yg telah mendapat kepercayaan masyarakat Indonsia… IHR akan membuktikan diri tidak terlibat dengan jaringan terorisme dan dukungan pada pemberontak di Suriah… kiprah IHR tetap dinanti untuk membantu proses pemulihan di Aleppo yg telah terbebas dari pemberontak…
Salam cinta untuk rakyat Suriah khususnya Aleppo… selamat atas pembebasannya..(Ismail Amin)
Nah, apakah IHR akan memberikan jawaban atas tanggapan ini? Kita tunggu saja. (fa)