Survei: Dukungan Publik AS untuk Perjanjian Nuklir Iran Semakin Tinggi
Washington, LiputanIslam.com—Sebuah polling terbaru menunjukkan bahwa dalam 10 hari menjelang tenggat waktu Presiden AS Donald Trump memutuskan sikapnya untuk perjanjian nuklir Iran, dukungan warga AS kepada perjanjian tersebut mencapai puncaknya.
Menurut survei yang dilakukan oleh Morning Consult/Politico pada Rabu (2/5/18), 56% warga AS mendukung perjanjian nuklir, sementara 26% menolak.
Survei ini dilakukan secara online pada 26 April sampai 1 Mei kepada 1,991 pemilih terdaftar.
Para pendukung perjanjian nuklir ini termasuk 65% dari pendukung Demokrat dan 51% dari pihak independen.
Para pemilih GOP yang biasanya memiliki pendakatan konservatif terbelah dalam isu ini, yaitu 45% mendukung, dan 42% menolak.
Presiden Trump, yang telah berkali-kali mengkritik perjanjian bernama Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) ini, memiliki tenggat waktu sampai 12 Mei untuk memutuskan apakah akan melanjutkan perjanjian, mengubah, atau meninggalkannya.
Pada Senin lalu, Trump sekali lagi mengindikasikan akan meninggalkan perjanjian tersebut, dengan alasan bahwa AS “tidak mendapat apa-apa” setelah menandatangani perjanjian, dan memberikan Iran keuntungan milyaran dollar.
Dukungan publik AS yang meninggi atas perjanjian ini terjadi setelah gelaran konferensi PM Israel Benjamin Netanyahu yang kontroverisal, di mana dia menuduh Iran telah berbohong tentang senjata nuklir sebelum menyetujui JCPOA pada pada 2015. (ra/presstv)
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini