Situasi di Ukraina Timur Memanas, Jerman Prihatin
Hal ini disampaikan Steinmeier di tengah meningkatnya pertempuran antara para separatis pro-Rusia dan pasukan pemerintah Ukraina dalam sepekan terakhir. Terlebih lagi dengan munculnya laporan-laporan tentang masuknya pasukan dan peralatan militer berat dari Rusia ke wilayah konflik.
Baku tembak terus terjadi meski telah tercapai gencatan senjata yang ditandatangani di Minsk, Belarusia pada 5 September lalu.
“Sayangnya, situasi kembali serius. Saya sekarang berpikir bahwa kita harus menyerukan semua yang terlibat dalam konflik ini, begitu pula dengan pihak Rusia, untuk kembali ke kesepakatan Protokol Minsk,” kata Steinmeier pada konferensi pers saat berkunjung ke Kazakhstan, sebagaimana dilaporkan kantor berita Reuters, Senin (10/11).
Serangan-serangan artileri kembali terjadi di wilayah kota Donetsk, Ukraina timur pada hari Minggu (9/11) waktu setempat. Bahkan pihak Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) menyatakan telah melihat sekelompok tentara tanpa tanda pengenal di wilayah yang dikuasai pemberontak pro-Rusia itu.
Pemerintah Ukraina menyebut, keberadaan tentara-tentara tak dikenal itu membuktikan bahwa pemerintah Rusia telah mengirimkan pasukannya. Atas hal ini, Moskow kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak mengirimkan pasukan ataupun senjata ke wilayah konflik Ukraina timur.(ca)