Jakarta, LiputanIslam.com— Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Fridy Juwono mengatakan sektor industri masih bergantung pada garam impor.
Kemenperin mencatat, kebutuhan garam nasional mencapai 3,7 juta ton. Dari jumlah tersebut, 2,7 juta tonnya merupakan garam yang dipasok untuk industri dan 80 persen garam industri masih dipasok impor.
Baca: Harga Anjlok, Petani Garam di Sulsel Berhenti Produksi
Fridy menyebutkan, sejumlah industri masih sangat bergantung pada garam impor. Sektor industri tersebut antara lain farmasi, kosmetik, pengeboran minyak, dan juga sektor industri aneka pangan
Dia menuturkan, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara garam lokal dengan garam impor jika dilihat dari kandungan garam NaCl-nya.
“Ya maka, boleh dibilang, ketergantungan industri terhadap garam impor belum bisa dihilangkan secara menyeluruh,” tuturnya, Minggu (14/7).
Dia mencatat, pada semester I 2019, realisasi impor garam untuk kebutuhan industri sekitar 1,2 juta ton. Angka itu baru sekitar 40 persen dari alokasi impor yang diberikan di awal tahun sebesar 2,7 juta ton.
Alokasi penyerapan garam impor tersebut akan disalurkan kepada 55 perusahaan yang tersebut terdiri atas 10 perusahaan pengolahan garam. (sh/republika/liputan6)
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini