Saudi vs Saudi, di Suriah
Riyadh, LiputanIslam.com — Seorang warga negara Arab Saudi yang tengah bertempur di Suriah mengungkapkan bahwa faksi-faksi jihad bertempur satu sama lain, bukan sedang memerangi Bashar al-Assad.
Sebuah kesaksian terhadap peristiwa yang terjadi di Suriah telah menunjukkan adanya perang saudara antara pemberontak.
Dalam sebuah wawancara TV baru-baru ini, mantan selebriti di internet yang bernama Suleiman Al – Subaie, yang dikenal sebagai “Sambateek, ” menceritakan bagaimana awal mula ia terlibat dalam jihad di Suriah setelah saudaranya tewas di sana.
Al – Subaie, yang kemudian menyerahkan diri ke pihak berwenang Saudi , mengatakan dalam wawancara bahwa ia menjadi kecewa ketika melihat bahwa faksi Jihad bertempur satu sama lain, bukan melawan rezim Assad. Wawancara ditayangkan pada tanggal 5 Maret dan diterjemahkan oleh Media Research Institute ( MEMRI ), bisa disaksikan di: https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=PQbCU3TrGG4
“Pada awalnya , kita semua berkonsentrasi bagaimana caranya untuk melawan rezim , dan untuk mengakhiri ketidakadilan dan pembantaian yang diderita rakyat Suriah. Tapi kemudian [kelompok jihadis] sepakat mengambil jalan yang berbeda. Baru-baru ini, semua faksi telah mulai menuduh satu sama lain dengan sebutan bid’ah. Setiap faksi akan menuduh yang lain bid’ah untuk [legalitas] memeranginya,” ungkap Al – Subaie.
“Setelah beberapa saat , ada perkembangan lain . Organisasi ISIS dan Jabhat al-Nusra mulai berkelahi satu sama lain. Ada juga pertempuran antara mereka dan faksi-faksi lain. Hal yang paling mengganggu adalah bahwa jihadis Saudi berperang melawan jihadis Saudi, meskipun jika Anda bertanya kepada mereka , mereka semua akan memberitahu Anda bahwa mereka datang untuk melawan rezim Assad. “
Al – Subaie lebih lanjut mengatakan, “Perkembangan terbaru, tidak ada lagi yang bisa disebut jihad. Semua pertempuran yang terjadi adalah antara faksi-faksi [jihadis]. Rezim Assad seharusnya menjadi satu-satunya target, namun saat ini belum ada pertempuran melawan mereka. Semua faksi bertempur satu sama lain. ”
” Saya menyarankan orang-orang muda yang masih berada di sana untuk meninggalkan [Suriah] jika bisa ” tambahnya .
Perang saudara di Suriah antara sesama jihadis berlangsung dimana jihadis yang ekstrem memerangi kelompok jihadis yang lebih moderat. Tiga aliansi pemberontak yang kuat di antara mereka kelompok-kelompok Islam, telah bekerja sama untuk melawan Negara Islam Irak dan Levant ( ISIS ).
ISIS telah dituduh melakukan beberapa pelanggaran hak asasi manusia, termasuk menyiksa dan membunuh tahanan, diantaranya adalah anak-anak dan remaja , dan memaksa orang-orang Druze untuk masuk Islam atau dibunuh.
Pemimpin kelompok al – Nusra yang berafiliasi dengan al-Qaeda pekan lalu memberikan ultimatum kepada ISIS untuk menerima arbitrase (suatu cara penerapan prinsip hukum terhadap suatu sengketa dalam batas-batas yang telah disetujui) oleh ulama atau diusir. Ancaman itu muncul setelah ISIS membunuh utusan Al – Qaeda di Aleppo. (ba)
https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=PQbCU3TrGG4