Moskow, LiputanIslam. Com—Deputi Kemenlu Rusia, Sergei Ryabkov, menuduh AS sengaja memicu ketegangan berbahaya dengan Iran dan mendorong situasi ke ambang perang.
Pada Jum’at kemarin (21/6), Ryabkov meminta Washington untuk menimbang kemungkinan konsekuensi dari konflik dengan Iran dan mengatakan sebuah laporan di New York Times yang menunjukkan situasinya sangat berbahaya.
Baca: Iran Sebut akan Hadapi Semua Ancaman AS dengan Tegas
Dia merujuk keterangan yang dirilis oleh surat kabar yang mengutip pejabat militer dan diplomatik AS, bahwa presiden Donald Trump pada awalnya menyetujui serangan di sejumlah titik di Iran, seperti radar dan baterai rudal tetapi membatalkan serangan pada menit terakhir.
Pada Jum’at pagi, Trump dilaporkan telah membatalkan serangan 10 menit sebelum instruksi serangan dijalankan. Ia menyebut salah seorang jenderalnya mengatakan bahwa jika serangan ini dilakukan, maka kemungkinan 150 akan terbunuh.
IRGC mengatakan pada hari Kamis bahwa pesawat mata-mata AS yang melanggar wilayah udara teritorial Iran pada waktu dini hari ditembak oleh unit pertahanan udara IRGC di provinsi Hormozgan.
Drone yang mengganggu itu ditembak oleh sistem rudal pertahanan udara Iran “Khordad-3”.
Menlu Iran, M. Zavad Zarif, menjelaskan bahwa Iran tidak menginginkan perang dengan Amerika. Tapi Iran akan berjuang keras mempertahankan kedaulatan wilayahnya dari agresi musuh. (Fd/tasnim)
Turki Mengaku Ringkus Pemimpin Baru ISIS
27/05/2022
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini