Prajurit Israel Terluka di Perbatasan Lebanon
Beirut, liputanislam.com — Prajurit Israel kembali harus bergelimang darah setelah mencoba menyusup ke perbatasan Lebanon dan menginjak ranjau yang dipasang Hizbollah. Ini adalah insiden kedua dalam 6 bulan terakhir setelah bulan Agustus tahun lalu 4 orang prajurit Israel juga mengalami luka-luka oleh ranjau-ranjau yang dipasang Hizbollah.
Media Hizbollah Al Manar TV melaporkan hari Senin (27/1) bahwa bom ranjau yang melukai tentara Israel tersebut meledak di perbatasan Lebanon -Israel di dekat kota Adaisseh, Lebanon Selatan. “Al Manar” mengklaim bom yang melukai tentara Israel tersebut sengaja ditanam oleh Hizbollah untuk menjebak tentara Israel yang menyusup ke perbatasan.
Media resmi Lebanon, “Lebanon’s National News Agency” membenarkan peristiwa tersebut dan menyebutnya sebagai ledakan kecil yang meledadk di dekat kota perbatasan Adaisseh. Al Manar juga mempublikasikan video CCTV yang memperlihatkan tentara-tentara Israel yang berada di lokasi ledakan.
Pada bulan Agustus tahun lalu 4 orang prajurit Israel mengalami luka-luka setelah bersama regunya menerobos sejauh 400 meter wilayah Lebanon. Aksi mereka baru berhenti setelah 2 bom yang dipasang Hizbollah meledak secara beruntun dan melukai 4 prajurit di antara mereka.
Penyusupan personil militer Israel ini bukanlah yang pertama tahun ini. Pada hari Senin 20 Januari lalu sebanyak 70 personil militer Israel juga menerobos wilayah Lebanon di bawah pengawasan pasukan perdamaian PBB UNIFIL dan tentara Lebanon. Prajurit-prajurit itu membongkar peralatan spionase yang dipasang Israel di perbatasan yang ditemukan oleh prajurit UNIFIL dari Indonesia.
Adaisseh merupakan wilayah perbatasan yang paling sering dilanda ketegangan bersenjata antara pasukan-pasukan Israel, Lebanon dan UNIFIL. Empat tahun yang lalu bahkan terjadi kontak bersenjata sengit antara tentara perbatasan Lebanon dan Israel di bawah pengawasan pasukan UNIFIL yang tidak mampu berbuat apapun. (ca/al manar/al akhbar)