Polisi AS Razia Kedubes Venezuela di Washington
Beberapa di antara empat orang yang ditangkap dalam razia pada hari Kamis (16/5) kemarin adalah aktivis anti-perang Kevin Zeese dan Margaret Flowers.
Juru bicara Dinas Rahasia AS pun telah mengkonfirmasikan bahwa pihaknya membantu Departemen Keamanan Diplomatik Negara untuk menangkap anggota Embassy Protection Collective yang menjaga kedubes Venezuela.
“Pagi ini, Petugas Divisi Berseragam Dinas Rahasia AS membantu Departemen Khusus Agen Keamanan Diplomatik Negara AS dalam melaksanakan surat perintah penangkapan federal terhadap orang-orang yang berada di dalam Kedutaan Besar Venezuela,” demikian pernyataan yang dirilis Dinas Rahasia.
Medea Benjamin mengutip pernyataan dari Wakil Menlu Venezuela, Carlos Ron, yang mencela tindakan razia ini sebagai pelanggaran terhadap Konvensi Wina.
“Kami menyerukan kepada pemerintah AS untuk menandatangani Perjanjian Kekuatan Perlindungan untuk memastikan integritas Kedutaan Besar kami di DC dan Kedutaan Besar AS di Caracas. Kami tidak mengizinkan perwakilan kudeta [oposisi] untuk masuk ke Kedutaan,” kata Ron.
The press and a handful of activists have converged at the back of the building on 29th St. This is where a walkway to the back courtyard and the underground garage lead. Consensus seems to be police may bring any detainees out this way. Street is blocked. #VenezuelaEmbassy #DC pic.twitter.com/mpiBBGgwy8
— Marissa J. Lang (@Marissa_Jae) May 16, 2019
Para aktivis dari Embassy Protection Collective telah menempati kedutaan sejak tanggal 10 April untuk mencegah upaya perebutan oleh AS dan para pendukung pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido.
Merespon tindakan ini, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengecam upaya AS untuk merebut kedubesnya. Ia menekankan status misi diplomatik yang “tidak boleh diganggu gugat” di bawah perjanjian internasional.
Hubungan antara AS dan Venezuela memanas sejak Washington mengklaim Juan Guaido sebagai presiden sementara negara Amerika Latin itu. Negeri Paman Sam itu juga mendukung upaya Guaido untuk menggulingkan Presiden Maduro yang telah dipilih oleh rakyat secara demokratis. Maduro sendiri mengecam Guaido sebagai “boneka AS” yang mencoba melakukan kudeta di Venezuela. (ra/sputnik)