London, LiputanIslam.com—Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengumumkan pada Jumat (24/5) bahwa ia akan mundur dari jabatannya pada bulan Juni depan.
Kepergian May ini tampakanya akan memperdalam krisis Brexit, kemungkinan konfrontasi dengan Uni Eropa, dan pemilu cepat parlemen yang tidak dapat diprediksi.
May menetapkan jadwal kepergiannya yaitu pada tanggal 7 Juni. Pemilihan pemimpin baru akan dilakukan pada minggu berikutnya.
Pemimpin Partai Konservatif itu telah mengalami krisis dan penghinaan dalam usahanya yang gagal untuk menetapkan kesepakatan Brexit yang dapat diratifikasi parlemen. Dalam pengumuman kepergiannya, ia mengatakan bahwa ia tidak memiliki niat buruk apapun.
“Saya akan segera meninggalkan pekerjaan yang telah menjadi kehormatan hidup saya ini,” kata May sambil menahan tangis. “[Saya] perdana menteri wanita kedua [di Inggris], tapi tentu saja bukan yang terakhir.”
“Saya melakukan [pekerjaan ini] tanpa niat buruk apapun, tetapi dengan rasa terima kasih yang luar biasa karena memiliki kesempatan untuk melayani negara yang saya cintai,” tambahnya.
“Ini akan selalu menjadi penyesalan yang mendalam bagi saya karena saya belum dapat menyelesaikan Brexit,” imbuhnya. Ia menambahkan bahwa penggantinya nanti harus menemukan konsensus untuk menghormati hasil referendum 2016. (ra/presstv)
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini