‘Penangkapan Presenter Press TV Langgar HAM dan Demokrasi’
Presenter dan jurnalis Iran-Amerika, Marzieh Hashemi, ditangkap dan dipenjara oleh FBI dengan alasan yang tak jelas ketika ia hendak mengunjungi keluarganya di Missouri pada Minggu (13/1).
Anggota keluarga dan aktivis media kini telah meluncurkan kampanye media sosial dengan tagar #FreeMarziehHashemi (bebaskan Marzieh Hashemi) dan #Pray4MarziehHashemi sebagai dukungan untuknya.
Sejumlah pengguna media sosial dan pembaca website berita Press TV pun mengecam penangkapan ini sebagai bentuk pelanggaran HAM dan kebebasan bersuara di AS.
https://twitter.com/ashkan_bakyar/status/1085454298627166208
The US has a female journalist detained without charges and forcibly removes her hijab. We are looking forward to hearing from so called #WomensRights advocates!! #FreeMarziehHashemi pic.twitter.com/LlnxxWUdGZ
— Chasity (@AppleOfHeaven) January 16, 2019
“Pemerintah Amerika rasis. Ketika mereka tidak bisa membuktikan keadilan kepada dunia, mereka menangkap warga sipil tak bersalah untuk membuktikan tindakan rasis fundamentalis mereka,” tulis seorang pembaca.
Jubir kemenlu Iran, Bahram Qassemi, juga telah menyerukan pembebasan Hashemi sesegera mungkin.
“Kami mengutuk penangkapan ilegal presenter Press TV Marzieh Hashemi, dan perlakuan tidak manusiawi kepadanya di penjara di Washington,” kata Qassemi seperti dikutip oleh kantor berita IRNA.
“Penangkapan mendadak seorang wanita Muslim Amerika, dan perilaku tak berperikemanusiaan dan tidak sopan dari petugas federal AS kepadanya adalah contoh yang jelas bagaimana rezim apartheid memperlakukan warganya yang bukan kulit putih,” tuturnya. (ra/presstv)