Pemimpin Korut Akhirnya Menampakkan Diri ke Publik

0
502

kim jong unPyongyang, LiputanIslam.com — Setelah sebulan lebih tidak tampak di depan publik, termasuk di acara-acara kenegaraan, hingga menimbulkan spekulasi tentang kesehatan dan kekuasaannya, pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un akhirnya menampakkan diri di depan publik, Selasa (14/10).

Sebagaimana dilaporkan BBC News dengan mengutip kantor berita Korut KCNA dan Rodong Sinmun, Kim Jong Un melakukan kunjungan ke perumahan para ilmuan Korut, Selasa (14/10). Ini adalah kemunculan pertama Kim di depan umum sejak tanggal 3 September lalu.

Menurut laporan kantor berita KCNA, Kim “memberikan arahan-arahan lapangan” atas kawasan khusus ilmuan yang baru dibangun tersebut. Sementara Rodong Sinmun menampilkan beberapa gambar yang menunjukkan Kim mengenakan tongkat, saat melakukan kunjungan tersebut.

Penampilan di depan umum itu mengakhiri berbagai spekulasi tentang kesehatan dan kekuasaan Kim yang dipicu oleh ketidak hadirannya dalam beberapa acara penting, seperti peringatan HUT Partai Komunis Korut minggu lalu.

Sebelumnya pada hari Minggu (12/10), Dubes Korut di London mengatakan kepada BBC bahwa Kim dalam kondisi kesehatan yang baik.

“Melihat eksterior rumah-rumah apartemen dan bangunan-bangunan publik dengan dekorasi warna-warni, Mr. Kim menyatakan kepuasannya, mengatakan bahwa semua itu tampak indah,” tulis KCNA.

Selain kompleks perumahan itu, Kim juga mengunjungi Institut Energi Alam, Akademi Sains Nasional. Demikian laporan KCNA.

Namun, meski laporan KCNA dan Rodong Sinmun tertanggal 14 Oktober, tidak ada keterangan tentang tanggal peristiwa itu terjadi.

Selama masa “penyembunyian diri” Kim, ia melewatkan setidaknya 2 acara penting yang membuat spekulasi tentang kesehatan dan kekuasaan dirinya menguat. Yang pertama adalah Hari Kemerdekaan Korut tanggal 9 September dan HUT Partai Komunis Korut tanggal 10 Oktober.

Kim Jong-un menduduki jabatannya setelah kematian ayahnya, pemimpin Kim Jong-il pada bulan Desember 2011. Setahun kemudian ia mendapat gelar marshal, pangkat tertinggi dalam kemiliteran, setelah melakukan reshuffle bebepa pejabat tinggi militer.

Selanjutnya pada bulan Desember 2013, Kim menangkap dan menghukum mati pamannya sendiri, Chang Song-thaek, yang oleh media pemerintah disebut-sebut melakukan rencana kudeta terhadap Kim.(ca)

DISKUSI: