Pemerintah Australia Marah atas Ulah Bocah ISIS
Melbourne, LiputanIslam.com — Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengutuk keras ulah seorang bocah kecil yang diduga putra anggota kelompok teroris ISIS asal Australia, yang mempertontonkan penggalan kepala mayat korban kekejaman ISIS di Suriah.
Gambar menghebohkan itu muncul di akun Twitter milik Khaled Sharrouf, anggota ISIS asal Australia. Demikian laporan media-media Australia seperti dikutip BBC News, Senin (11/8).
Abbott mengatakan gambar tersebut “menunjukkan betapa kejinya kelompok ISIS itu adanya”.
Dalam gambar tersebut tampak seorang anak kecil, seusia sekitar 7 tahunan, mengenakan topi baseball dan kaos warna biru, menjinjing kepala manusia yang telah terpisah dari badannya.
Sebuah kalimat berbahasa Inggris tertulis di bawah gambar tersebut: “Inilah anak laki-laki saya!”.
Media Australia menyebut, gambar tersebut diambil di kota Raqa, Suriah, dimana kelompok ISIS baru saja mengambil alihnya dari pasukan pemerintah.
Gambar lain yang dipostingkan Sharrouf memperlihatkan Sharrouf berpose dengan perlengkapan militernya bersama 3 bocah laki-laki yang diyakini sebagai putra-putranya.
“Apa yang harus kita fahami adalah bahwa ISIS… tidak hanya kelompok teroris, namun juga tentara teroris yang berusaha membangun wilayah teroris namun juga negara teroris,” kata Abbott kepada Radio Australia di Belanda. Abbott tengah berada di negara bunga tulip itu berkaitan dengan kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17, dimana puluhan mayat warga Australia yang menjadi korban tengah menjalani proses identifikasi.
“Ini bukan saja menjadi masalah luar biasa, tidak saja bagi masyarakat di Timur Tengah, namun juga bagi seluruh dunia,” tambah Abbott.
Sharrouf dipenjara pada tahun 2009 selama 4 tahun karena keterlibatan komplotan teroris yang merencanakan serangan di kota Sydney dan Melbourne.
Setelah bebas, ia dicekal untuk bepergian ke luar negeri, namun ia berhasil mengelabuhi petugas imigrasi untuk pergi ke Suriah bersama keluarganya dengan menggunakan passport saudaranya.
Bulan lalu Australia mengeluarkan perintah penangkapan terhadapnya setelah muncul gambar dirinya tengah menjinjing kepala prajurit Suriah di akun Twitter temannya sesama anggota ISIS asal Australia, Mohamed Elomar.
Minggu lalu pemerintah Australia mengumumkan rencana pembatasan bepergian terhadap warga Australia dalam upaya membatasi pergerakan terorisme.
Menurut beberapa laporan sekitar 150-160 warga Australia bergabung dengan kelompok-kelompok teroris di Timur Tengah.
Sementara itu otoritas Australia mengumumkan langkah negara tersebut memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Yazidi yang terperangkap di Gunung Sinjar, Irak. Langkah ini menyusul langkah yang dilakukan AS dan Inggris yang menerjunkan bantuan makanan dan minuman melalui udara.
Menhan Australia David Johnston, hari Senin (11/8) mengatakan bahwa bantuan Australia di Irak tidak akan terbatas pada bantuan kemanusiaan saja, mengindikasikan kemungkinan Australia melakukan serangan udara terhadap kelompok-kelompok militan di Irak sebagaimana telah dilakukan AS.(ca)