Paus Fransiskus Serukan Perdamaian di Zona Konflik Timteng
Dalam pidatonya di depan 50.000 umat Kristiani di lapangan Santo Petrus, Kota Vatikan, pada Selasa (25/12), Paus menyerukan semangat “persaudaraan” agar dihidupkan kembali di zona konflik seperti Suriah, Yaman, dan Palestina.
“Harapan saya bagi Natal yang bahagia saat ini adalah persaudaraan [antara individu-individu dari] setiap bangsa dan budaya dan [di antara orang-orang] dengan ide yang berbeda, namun mampu menghormati dan mendengarkan satu sama lain,” kata pria berusia 82 tahun itu.
Sang pemimpin gereja katolik itu juga menekankan bahwa perbedaan tidak harus dilihat sebagai “kerugian atau bahaya”, namun sebagai “sumber kekayaan.”
“Semoga komunitas internasional bekerja dengan tegas demi solusi politik yang dapat mengesampingkan perpecahan dan kepentingan partisan, sehingga orang-orang Suriah, terutama mereka yang terusir dari tanah sendiri dan mencari perlindungan di tempat lain, dapat kembali hidup dengan damai di negara sendiri,” tegasnya.
Selanjutnya, Paus menggunakan kesempatan pidato ini untuk memperingatkan peperangan dan bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung di Yaman.
“Saya berduka cita atas Yaman, dengan harapan semoga gencatan senjata yang sedang ditengahi oleh komunitas internasional dapat membawa bantuan bagi semua anak-anak dan rakyat yang kelelahan karena perang dan kelaparan,” tambahnya.
Mengenai konflik Palestina-Israel, Paus menyatakan harapannya agar dialog antara kedua negara ini dilanjutkan. Dialog tersebut akan “mengakhiri konflik selama lebih dari 70 tahun yang telah merusak tanah yang dipilih oleh Tuhan untuk menunjukkan wajahnya yang penuh cinta.” (ra/presstv)