Parlemen Rusia Beri Wewenang Putin Kerahkan Pasukan ke Krimea
Moskow, LiputanIslam.com — Parlemen Rusia, hari Sabtu (1/3) memberi kewenangan kepada Presiden Vladimir Putin untuk mengerahkan pasukan ke Krimea untuk memulihkan keamanan.
Demikian pernyataan Valentina Matviyenko, ketua Majelis Tinggi Parlemen Rusia. Sebelumnya Majelis Rendah (Duma) juga telah memberikan mandat kepada Putin untuk melakukan segala cara untuk memulihkan keamanan di Krimea, tempat dimana pangkalan Armada Laut Hitam Rusia dan ratusan ribu warga keturunan Rusia bertempat tinggal.
“Dewan Duma meminta kepada Presiden Rusia untuk melakukan langkah-langkah menstabilkan situasi di Krimea dan menggunakan segala kemampuan untuk melindungi rakyat Krimea dari kejahatan tirani dan tindak kekerasan,” kata Ketua Duma Sergey Naryshkin.
Duma juga menegaskan bahwa situasi di Ukraina saat ini tidak memungkinkan untuk menyelenggarakan pemilu yang demokratis karena keberadaan kelompok-kelompok radikal.
Perkembangan ini menyusul permintaan Perdana Menteri Wilayah Otonomi Krimea, Sergei Aksenov, kepada Rusia untuk memulihkan kedamaian di wilayah yang lebih dari 60% penduduknya berbahasa Rusia tersebut.
Aksenov diangkat sebagai perdana menteri Krimea setelah parlemen Krimea memecat perdana menteri yang dianggap memihak rezim baru Ukraina di Kiev yang telah mengkudeta presiden terpilih Victor Yanukovych.
Seorang pejabat Rusia mengatakan bahwa Rusia tidak mungkin mengabaikan permintaan yang disampaikan perdana menteri Krimea tersebut.
“Rusia tidak akan mengabaikan permintaan itu,” kata pejabat yang tidak disebutkan namanya, Sabtu (1/3).
Kemenlu Rusia pada hari Sabtu (1/3) juga menyebutkan adanya upaya pasukan rezim Ukraina di Kiev untuk menduduki Kementrian Dalam Negeri Krimea, namun berhasil digagalkan pasukan penjaga.
“Usaha pendudukan itu mengkonfirmasi adanya keinginan kelompok-kelompok politik di Kiev untuk mengacak-acak situasi di Semenanjung (Krimea),” demikian bunyi pernyataan kemenlu Rusia.
Pernyataan ini bertolak belakang dengan laporan-laporan yang menyebutkan adanya gerakan pasukan Rusia di Krimea yang di antaranya telah menduduki bandara ibukota Krimea dan kantor-kantor pemerintah dan parlemen setempat.(ca/press tv/reuters)