Washington DC, LiputanIslam.com — Para peneliti AS menemukan data bahwa tahun 2014 lalu adalah tahun paling panas selama periode jangka panjang.
Seperti dilaporkan BBC News, Sabtu (17/1), suhu rata-rata selama tahun 2014 mencapai 0,68 derajat celcius di atas suhu rata-rata jangka panjang. Demikian keterangan para peneliti otoritas meteorilogi AS, NASA dan NOAA.
Data tersebut sekaligus menempatkan 14 tahun-tahun dari 15 tahun-tahun paling panas terjadi setelah tahun 2000. Periode jangka panjang dihitung dari suhu rata-rata antara tahun 1951 dan 1980.
Data ini sekaligus mengkonfirmasi laporan organisasi meteorologi dunia (World Meteorological Organization/WMO) bulan lalu yang memperkirakan suhu rata-rata tahun 2014 akan memecahkan rekor.
“Ini merupakan yang terakhir dari rangkaian tahun-tahun yang panas, dalam rangkaian dekade-dekade yang panas,” kata Gavin Schmidt, Direktur Goddard Institute for Space Studies, lembaga di bawah NASA.
“Sementara tingkatan suhu pada tahun-tahun terpisah bisa disebabkan oleh pola cuaca yang kacau, kecenderungan jangka panjang berpengaruh pada faktor-faktor penyebab perubahan cuaca yang saat ini didominasi oleh emisi dan “gas-gas rumah hijau”,” tambah Schmidt.
NASA dan NOAA merupakan lembaga-lembaga utama peneliti iklim global asal AS bersama lembaga dari Inggris Met Office. Data dari ketiganya menjadi acuan World Meteorological Organization (WMO) yang menyediakan data tahunan setiap bulan Desember.(ca)
Pakar Palestina: Israel Tak Lagi Aman
19/06/2022
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini