Netanyahu Berjanji Bangun Lebih Banyak Pemukiman di Tepi Barat
Tel Aviv, LiputanIslam.com—Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan janjinya bahwa rezimnya akan membangun lebih banyak pemukiman di Tepi Barat, Palestina, meski sudah ada berbagai badan internasional yang menyebut aktivitas ini sebagai hambatan terbesar menuju perdamaian di kawasan.
Netanyahu dalam kunjungannya ke pemukiman Maaleh Adumim pada Selasa (3/10/17) mengatakan, “Kita akan membangun ribuan unit rumah di sini,”
Dia menambahkan, Israel akan menambah zona industrial di pemukiman itu yang kini ditinggali oleh 37.000 warga Israel.
Israel telah menjajah kawasan Tepi Barat sejak tahun 1967. Lebih dari 400.000 pindah ke Tepi Barat yang sebelumnya merupakan rumah bagi 2,6 juta warga Palestina. Berbagai badan internasional berkali-keli memperingatkan bahwa orang Israel tidak punya hak tinggal di pemukiman ilegal ini dan bahwa pemerintah Israel harus mengevakuasi mereka.
Dalam kunjungannya ke Maaleh Adumim, Netanyahu tidak menjelaskan lebih lanjut di mana pemukiman baru itu akan dibuat. Namun, beberapa sumber menyebutkan pemukiman itu akan dibangun di dekat Maaleh Adumim yang dinamakan E1.
Merespon pernyataan itu, pejabat senior pemerintah Palestina di hari yang menyebut rencana itu “benar-benar tak dapat diterima.”
“Ini adalah upaya Netanyahu untuk menghancurkan solusi dua-negara dan penolakan terhadap upaya untuk membangun proses perdamaian,” kata Nabil Shaath, penasehat senior Presiden Palestina Mahmoud Abbas. (ra/presstv)
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini