NASA Memotret “Tangan Tuhan”
Dunia astronomi dewasa ini tidak hanya berupaya membuktikan fenomena alam semesta, tapi juga mengarah pada pembuktian Tuhan. Langkah saintis Barat mengafirmasi eksistensi Tuhan layak diapresiasi. Tapi, paradigma materialistik yang masih melekat pada applied science layak dikaji ulang. Termasuk penemuan NASA beberapa hari lalu yang menghebohkan dunia saintifik.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menangkap fenomena benda langit yang membentuk tangan dengan wahana Nuclear Spectroscopic Stero Array (NuSTAR). Citra yang ditangkap NASA itu tampak seperti sebuah tangan kiri yang didominasi warna hijau dan kuning. Tangan itu seolah-olah sedang memegang material angkasa berwarna merah. Para astronom menyebut citra tersebut sebagai “tangan Tuhan”.
Gambar “tangan Tuhan” itu menunjukkan nebula, sebuah bintang sekarat dari sisa ledakan bintang besar. Menurut NuSTAR, partikel itu berinteraksi dengan medan magnet di dekatnya yang menyebabkan sinar dalam bentuk gambar langka. Bintang neutron itu tercipta dari bintang besar yang kehabisan bahan bakar dan hancur. Bintang-bintang yang telah hancur begitu banyak.
Hancurnya bintang juga menyebabkan ledakan yang memancarkan gas dan material lainnya ke luar angkasa. Ini bisa terjadi tujuh kali dalam satu detik dan memuntahkan sub-atomik partikel dalam jumlah yang besar. Interaksi antara partikel dan gas itu ketika difoto dengan kamera khusus, menciptakan gambar yang menakjubkan seperti ini yang berbentuk seperti tangan Tuhan.
NuSTAR menyebutkan benda langit itu merupakan bintang dengan diameter sekitar 12 mil. Bintang itu berputar hampir tujuh kali per detik. Bahkan, tangan Tuhan itu diteliti berjarak 17.000 tahun cahaya dari Bumi yang terletak di konstelasi Circinus, seperti dilansir IB Times, Jumat (10/1/2014).
NASA pertama kali mendeteksi Tangan Tuhan itu dengan Chandra X-Ray Observatory pada tahun 2009, ketika obyek itu dideskripsikan sebagai obyek kecil dengan diameter 19 km. Obyek itu disebut sebagai pulsar dengan usia yang sangat muda. NASA menamai obyek itu PSR B1509-58 atau singkatnya B1509. Para astronom percaya bahwa B1509 memiliki medan magnet yang intens, sekitar 15 triliun kali lebih besar dari medan magnet Bumi.
Tangan Tuhan pertama kali dicitrakan dengan sinar X. Tangan tampak biru dan cahaya yang berenergi lebih rendah tampak berwarna hijau dan merah. “Partikel-partikel ini berinteraksi dengan medan magnet di sekitar material sehingga berkilau dalam citra sinar X,” demikian keterangan NASA.
“Hasilnya adalah awan yang dalam citra sebelumnya tampak seperti tangan yang terbuka. Pulsarnya sendiri tak terlihat dalam gambar ini, tetapi terletak di dekat titik putih terang,” imbuh NASA.
Lalu, mengapa pulsar yang berinteraksi dengan material itu tampak seperti tangan?
“Bagian utara di mana struktur mirip tangan terletak lebih menyusut daripada bagian selatan, di mana semburan terletak, menunjukkan dua area yang secara fisik berbeda,” kata NASA.
“Awan merah di ujung struktur serupa jari adalah struktur yang berbeda, disebut RCW 89. Astronom berpendapat, angin pulsar memanaskan awan, menyebabkannya berkilau dalam sinar X berenergi rendah,” ungkap NASA.
“Kami tidak tahu apakah bentuk tangan itu ilusi optik atau bukan,” kata Hongjun An dari Universitas McGill, Montreal, Kanada, dalam sebuah pernyataan yang dirilis Nuklir Spektroskopi Telescope Array (NuSTAR), kemarin, seperti dilansir Huffington Post (10/1/2014). Bagaimana menurut anda? (wz)