Los Angeles, LiputanIslam.com — Kelompok hak asasi Muslim Public Affairs Council (MPAC) meluncurkan sebuah program baru untuk membantu masjid di AS mengidentifikasi orang yang potensial menjadi ekstremis.
“Pertanyaannya selalu ‘mengapa kami harus meminta maaf atas sesuatu yang kami tidak tahu?’ Ada Muslim ekstremis di luar sana dan mereka hanya memperburuk situasi bagi kami semua,” ujar Presiden MPAC Salam Al-Marayati kepada Wall Street Journal, seperti dilansir On Islam, Senin (14/4).
Program tersebut diluncurkan bertepatan dengan peringatan satu tahun pengeboman Boston Marathon. Serangan pada ajang maraton internasional itu menuai kecaman luas dari Muslim di AS dan seluruh dunia. Insiden tersebut berdampak pada komunitas Muslim di Amerika.
MPAC memperkenalkan gerakan baru untuk mendorong Muslim mengatasi ekstremis. Komunitas Muslim di AS berusaha menghindari ajaran Islam yang radikal.
Dalam program yang disebut Safe Space Initiative itu, mereka yang berpotensi menjadi ekstremis akan mendapat bantuan dari imam, pembimbing dan keluarga. Rencananya program akan dijalankan di sekolah-sekolah untuk menghindari penembakan massal atau kekerasan kelompok.
“Ada beberapa orang yang berpotensi melakukan kekerasan. Namun, tidak setiap kasus ekstremisme yang melibatkan Muslim AS harus berakhir dengan penahanan atau seseorang yang terluka,” ujar MPAC dalam pernyataannya.(ca/republika.co.id)
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini