Moscow Bebaskan 100 Ikan Paus
Moscow, LiputanIslam.com–Pihak berwenang Rusia telah memerintahkan pembebasan hampir 100 paus yang ditahan di kandang di kawasan timur jauh Rusia. Kasus pengandangan paus ini telah memunculkan kemarahan banyak pihak, mulai dari Presiden Vladimir Putin, bintang film, dan publik dan internasional, demikian dilaporkan kata kantor berita Tass, Kamis (28/1).
Foto paus-paus yang disimpan di kandang sempit di teluk dekat kota pelabuhan Laut Jepang, Nakhodka, pertama kali muncul tahun lalu dan memicu gelombang kritik.
Kremlin mengatakan 11 paus Orca dan 87 paus Beluga disekap dalam kondisi yang kejam dan dimaksudkan untuk dijual kepada pembeli dari China. Tetapi kemudian muncul masalah mengenai cara melepaskan paus tanpa melukai mereka. Akibatnya, telah terjadi penundaan dan hewan-hewan itu masih tetap berada di dalam kandang, yang oleh media Rusia dijuluki “penjara paus”.
Agen keamanan federal Rusia, FSB, mengajukan tuntutan terhadap empat perusahaan pada hari Senin karena melanggar hukum penangkapan ikan.
Menurut FSB, “Para ahli mengatakan bahwa hewan-hewan itu disimpan dalam kondisi yang tidak memuaskan, dan harus dilepaskan ke habitat alami mereka,” kata FSB.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan pekan lalu bahwa Presiden Putin telah secara pribadi turun tangan untuk menangani masalah ini.
“Kami melakukan semua yang kami bisa,” Menteri Ekologi, Dmitry Kobylkin, dikutip oleh kantor berita Tass mengatakan pada hari Kamis.
“Tidak ada yang keberatan melepaskan Orca, tetapi yang paling penting adalah melepaskannya dengan benar,” katanya, dengan menyebutkan cuaca dingin sebagai salah satu kendala untuk membebaskan paus tanpa menyebabkan kerusakan.
Sebuah petisi untuk membebaskan paus-paus itu telah digagas oleh aktor Leonardo DiCaprio di media sosial dan telah mengumpulkan lebih dari 900.000 tanda tangan online. Aktris Pamela Anderson memposting surat terbuka kepada Putin di situs webnya.
“Berita tentang ‘penjara paus’ di dekat Nakhodka, kondisi es, dan penderitaan paus orca dan beluga menyebabkan keprihatinan internasional,” tulis aktris itu.
Masalah rumit selanjutnya adalah fakta bahwa Rusia tidak memiliki undang-undang yang melarang penangkapan hewan-hewan tersebut, kata Peskov. Mereka dapat ditangkap, dalam keadaan tertentu, untuk tujuan ilmiah dan pendidikan. (ra/straitstimes)