Militer Irak Rebut Kembali Sebagian Wilayah Anbar

0
525

Iraqi-soldiersBaghdad, liputanislam.com — Militer Irak berhasil merebut kembali sebagian wilayah penting di Provinsi Anbar yang dikuasai pemberontak Al Qaida setelah melalui pertempuran sengit, hari Rabu lalu (29/1). Pasukan keamanan Irak dan milisi-milisi pendukung pemerintah merebut wilayah Albu Farraj di sebelah utara ibukota provinsi, Ramadi, demikian juga dengan satu distrik di luar kota Fallujah. Demikian keterangan pejabat Irak.

“Pasukan Irak telah menguasai Albu Farraj,” kata jubir Kemenhan Irak Mohammed al-Askari dalam konperensi pers, Kamis (30/1). Ia menyebut wilayah tersebut sebagai “pangkalan yang penting bagi para militan”, termasuk dari kelompok terafiliasi Al Qaida, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

“Kami akan mengembalikan kontrolnya kembali kepada suku-suku dan kepolisian untuk mengembalikan kondisi normal di wilayah itu,” tambahnya.

Beberapa sumber militer Irak juga menyebutkan bahwa mereka telah menguasai kembali wilayah al-Nasaf, wilayah yang terletak di luar kota Fallujah, hari Rabu (29/1).

Saat ini militer Irak masih terlibat pertempuran sengit di Ramadi, dimana para teroris masih menguasai beberapa perkampungan. Militer juga melakukan serangkain operasi militer untuk membersihkan kawasan-kawasan pedesaan dari para pemberontak. Militer juga berusaha merebut kembali kota Fallujah yang sepenuhnya masih dikuasai pemberontak.

Anbar merupakan provinsi terluas di Irak dengan mayoritas penduduknya adalah penganut Sunni. Berbatasan dengan Yordania dan Suriah, menjadikan wilayah ini mudah disusupi oleh militan dari Suriah seperti ISIS dan Nusra Front. Untuk mengatasi hal ini Irak telah menandatangani pembelian 24 helikopter serbu Apache dari Amerika dan helikopter sejenis dari Rusia.

Korban Tewas Melampaui 900 Selama Bulan Januari
Sementara itu otoritas Irak mencatat korban tewas selama konflik yang terjadi di Irak selama bulan Januari telah mencapai 900 orang. Korban terakhir adalah 18 orang, ketika para militan teroris menyerang kantor Kementrian Transportasi Irak di Baghdad, hari Kamis (30/1).

Dalam serangan tersebut militan menggunakan bom-bom bunuh diri yang disusul dengan serbuan pasukan bersenjata. Para pemberontak berhasil menguasai gedung kementrian dan menyandera beberapa pegawai di dalamnya sebelum akhirnya digagalkan oleh serbuan aparat keamanan. Sebanyak 4 orang militan berhasil ditembak mati oleh pasukan keamanan Irak.

Selain itu ledakan-ledakan bom juga menghantam kawasan pemukiman Kasra dan Talbiyah di Baghdad pada hari Kamis, juga beberapa bom mobil yang menghantam kawasan bisnis di ibukota. Pemboman-pemboman tersebut menewaskan tidak kurang dari 6 orang dan melukai 20 orang lainnya.

Pada hari Rabu malam serangan-serangan bom juga menghantam kawasan Talbiyah, Shuala dan Jadidah, di ibukota yang mengakibatkan 9 orang tewas dan puluhan orang luka-luka. Serangan hari Rabu juga menghantam wilayah-wilayah pinggiran Baghdad sebagaimana juga kota-kota Mosul dan Tuz Khurmatu di utara Irak yang menewaskan 7 orang warga sipil.

Selain korban tewas dan luka-luka, aksi-aksi teroris para militan juga telah mengakibatkan lebih dari 140.000 orang terusir dari tempat tinggalnya.(ca/afp/press tv)

DISKUSI: