Menlu Israel Akui Hamas Semakin Tangguh
Tel Aviv, LiputanIslam.com — Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menyatakan bahwa kelompok muqawwama Hamas telah semakin kuat dan kini mendapatkan dukungan mayoritas dari rakyat Palestina pasca kontak militer dengan Israel.
“Setiap konfrontasi dengan Israel, kekuatan politik Hamas semakin menguat,” ujar Lieberman dalam sebuah konferensi yang digelar oleh International Institute for Counter-Terrorism di Herzliya Interdisciplinary Center, seperti dilansir Press TV, Rabu, 10 September 2014.
“Saat ini, hasil survey menunjukkan bahwa Hamas telah mendominasi,” tambahnya. (Baca juga: Tentara Zionis Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat)
Ia mencatat, Hamas telah berhasil meningkatkan kemampuan daya jangkau roket setiap kali usai berperang melawan Israel, baik itu dalam perang yang bersandi ‘Cast Lead‘ pada 2008-2009, ‘Pillar of Defense’ pada tahun 2012, juga Operation Protective Edge selama 50 hari pada tahun 2014.
Ia juga menyebutkan bahwa perang terakhir yang pada bulan lalu, merupakan konflik yang ketiga kalinya dalam enam tahun terakhir, dan ia mengakui bahwa Hamas masih tetap mampu bertahan.
“Pada operasi ‘Cast Lead’ roket Hamas telah mencapai jarak 15 km ke arah Sderot, lalu pada operasi ‘Pillar of Defense’, roket Hamas telah mencapai tepi Tel Aviv dan Rishon LeTzion,” ujarnya.
Menurut Lieberman, pemimpin senior Hamas Ismail Haniyeh kini tengah berada di puncak popularitas, dan seandainya diadakan pemilu pada hari ini, ia diprediksi akan menang dengan perolehan 66 persen suara.
Berulang kali Rezim Zionis Israel menyatakan bahwa Hamas telah kalah dan kemampuan militernya telah direduksi, namun perang 50 hari yang baru berlalu menunjukkan kenyataan berbeda.
Pada Operation Protective Edge lalu, Israel mulai menggempur Jalur Gaza yang diblokade pada awal Juli, dan memporak-porandakan kehidupan penduduk Gaza. Hampir 2.140 jiwa melayang, sebagaian besar adalah penduduk sipil. Sekitar 11.000 orang dilaporkan menderita luka-luka.
Dipihak Israel, dilaporkan 72 warga juga tewas, namun Hamas mengklaim jumlah yang sesungguhnya jauh lebih tinggi. (ba)