Menlu Harap KL Summit 2019 Dapat Hadapi Tantangan Umat Islam

0
666

Kuala Lumpur, LiputanIslam.com — Pemerintah Indonesia mendorong persatuan dan kesatuan umat Islam di seluruh dunia dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kuala Lumpur atau KL Summit 2019 di Malaysia.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang mewakili kehadiran pemerintah Indonesia dalam KL Summit, mengatakan bahwa Indonesia berharap bahwa KL Summit kali ini dapat membantu umat Islam untuk menghadapi berbagai tantangan.

“Kita tahu banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh umat Islam. Maka, marilah bekerja sama untuk menangani tantangan-tantangan tersebut,” kata Retno Marsudi di Grand Hyatt Hotel Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu malam (18/12).

Indonesia juga berharap KL Summit 2019 kali ini dapat membawa pesan perdamaian bagi seluruh umat di negara-negara Islam bersama dengan tamu kenegaraan yang hadir.

Baca juga: Terkait Muslim Uighur, Menkopolhukam: Ibu Menlu Gunakan Diplomasi Lunak

Seperti diketahui, Sebanyak 450 partisipan dari 56 negara akan berkumpul di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, 18-21 Desember untuk menghadiri Kuala Lumpur Summit 2019.

Mengusung tema The Role of Development in Achieving National Sovereignty’, pertemuan tersebut bertujuan untuk mempertemukan akademisi, tokoh intelektual, politisi, hingga pemimpin komunitas dari negara-negara muslim dan membahas kepentingan umat. Di antaranya adalah kondisi umat muslim di dunia, migrasi, hingga isu Islamophobia.

KTT tersebut juga memiliki tujuh fokus, yaitu pembangunan dan kedaulatan nasional; integritas dan tata kelola yang baik; budaya dan identitas; keadilan dan kebebasan; perdamaian, keamanan dan pertahanan; perdagangan dan investasi; serta teknologi dan tata kelola internet.

Adapun para pemimpin dunia yang akan hadir di antaranya Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan; Emir Qatar Shaikh Amir Al Hamad Al Thamrin. Sementara Arab Saudi dan Pakistan memutuskan untuk tidak ikut hadir. (Ay/Antara/Moeslimchoice)

DISKUSI: