Marzieh Hashemi Disambut Ratusan Orang di Bandara Tehran
Tehran, LiputanIslam.com–Jurnalis Amerika-Iran Marzieh Hashemi akhirnya kembali ke Iran pada Rabu (30/1) malam setelah penahanan 10 hari di AS.
Hashemi mendarat di Bandara Internasional Imam Khomeini, Tehran, dan disambut ratusan orang yang sebagian besar berpakaian hitam-hitam dan membawa poster anti-Amerika. Sayup-sayup terdengar juga lagu revolusi Iran dari pengeras suara.
“Selama datang suara yang ditindas,” demikian tertulis di salah satu poster. “Marzieh bebas, Amerika malu.”
Terbang dari Frankfurt, Hashemi berjalan menuruni tangga bandara dengan kalung bunga di lehernya.
“Saya sangat rindu Iran,” katanya.
Hashemi menambahkan, ia sebelumnya khawatir akan ditahan lagi dalam penerbangannya meninggalkan AS dari Denver ke Frankfurt. “Saya tidak nyaman selama saya berada di wilayah udara AS.”
“Saya berpikir mereka bisa saja mengubah rute pesawat dan membawa saya ke Washington. Kedengarannya seperti film, tetapi saya hidup di film itu, jadi saya tahu bahwa segala sesuatu mungkin terjadi,” tuturnya.
Jurnalis mualaf berusia 59 tahun ini ditahan tanpa dakwaan oleh FBI di Bandara Internasional St. Louis Lambert di Missouri pada 13 Januari lalu ketika dia hendak mengunjungi saudaranya yang sakit. Ia akhirnya dibebaskan pada 23 Januari di Washington, DC.
Kepala kembaga penyiaran Iran, IRIB, Peyman Jebelli, mengatakan kepada wartawan di Bandara Imam Khomeini bahwa pembebasan Marzieh Hasehmi menandai kemenangan atas pencarian kebebasan sekaligus kemunduran bagi AS. Dia menuturkan, mendukung Hashemi sama dengan mendukung jalan keadilan dan kebenaran.
Sementara tokoh politik terkemuka, Gholami-Ali Haddad-Adel, yang juga hadir di bandara, menyebut penangkapan Hashemi sudah bukan hal baru yang dilakukan Presiden AS Donald Trump.
“Ini adalah contoh lain dari 40 tahun permusuhan Amerika dengan sebuah negara yang melakukan revolusi untuk meraih kedaulatan,” katanya kepada AFP. (ra/presstv/france24)
https://www.youtube.com/watch?v=OhO8fvj-MnA