Listrik Mati Jabodetabek Akibat Gangguan Ungaran-Pemalang 500 kV
Jakarta,LiputanIslam.com—Executive Vice President Corporate Communication & CSR Perusahaan Listrik Negara (PLN), I Made Suprateka menjelaskan padamnya listrik di wilayah Jabodetabek dikarenakan adanya gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV sehingga transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan serta diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa.
Padamnya aliran listrik di seluruh Jabodetabek terjadi Minggu mulai pukul 11.48 WIB hingga hari Senin (5/8) pun masih berlanjut secara bergiliran setiap daerah.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya untuk pemadaman yang terjadi, saat ini upaya penormalan terus kami lakukan, bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai berhasil dilakukan penyalaan,” kata Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.
Made menjelaskan penyebab padamnya listrik di wilayah Jabodetabek dikarenakan adanya gangguan Gas Turbin 1 sampai dengan 6 Suralaya yang mengalami trip, sementara Gas Turbin 7 saat ini dalam posisi mati (Off). Selain itu Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon juga mengalami gangguan atau trip.
Baca: YLKI, Padamnya Listrik Rugikan Konsumen dan Pelaku Usaha
Sedangkan di Jawa Barat juga terjadi gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV yang mengakibatkan padamnya sejumlah area diantaranya Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi dan Bogor.
PLN sedang berupaya untuk menormalkan kembali. Sementara, Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang menyebut pengusaha mengalami kerugian besar saat listrik padam hampir 8 jam pada Minggu (4/8) karena gangguan teknis PLN. Seharusnya PLN mampu mengantisipasi kemungkinan kendalan teknis yang akan terjadi karena kebutuhan publik akan listrik sangat besar.
“Dengan pengalaman selama ini seharusya kondisi ini tidak perlu terjadi. Semoga Menteri BUMN dapat megevalusi kejadian ini dan segera menata direksi PLN yang definitif untuk pelayanan yang lebih baik dan profesional,” katanya. (Ay/Antara)