Lagi, Dua Serdadu Zionis Israel Tewas

0
468
Protesters carry a dummy figuring an injured child and a flag of Al-Aqsa mosque during a demonstration in support of Palestinian people in the northern Nigerian city of Kano, July 25, 2014. Foto: Press TV

Protesters carry a dummy figuring an injured child and a flag of Al-Aqsa mosque during a demonstration in support of Palestinian people in the northern Nigerian city of Kano, July 25, 2014. Foto: Press TV

Jakarta, LiputanIslam.com – Memasuki hari ke-18 serangan Zionis Israel di Jalur Gaza, dua orang lagi Tentara Zionis tewas. Seperti laporan Press TV, pihak militer Israel mengkonfirmasi korban tewas di dalam pasukannya, yang kini telah mencapai 37 orang.

Guy Boyland (21), dan seorang tentara lagi yang tidak disebutkan namanya,  tewas di tangan pejuang Hamas. Israel menyebutkan korban di pihaknya mulai meningkat sejak wilayah agresi militer yang disebut  Operation Protective Edge diperluas di wilayah Gaza yang terkepung.

Namun Hamas, memberikan keterangan yang berbeda. Menurut Hamas, jumlah tentara Zionis yang tewas telah mencapai 90 orang.

Saat ini, kota-kota di Israel menjadi sasaran roket-roket Palestina sebagai respon atas serangan mematikan Israel sejak 8 Juli 2014. Sampai hari ini, korban jiwa yang berjatuhan di Jalur Gaza hampir mencapai 900 orang, dan lima ribu orang lebih mendetita luka-luka.  Menurut keterangan PBB, sebagian besar korban jiwa adalah wanita dan anak-anak.

Peringatan Al-Quds Internasional di Nigeria

Sebagai bentuk solidaritas terhadap penduduk Palestina, ratusan penduduk Nigeria menggelar peringatan Hari Al-Quds Internasional, untuk mengutuk serangan brutal Israel di Jalur Gaza.

Bertempat di Kano, kota terbesar kedua di negara benua hitam ini – para demonstran melakukan long march sejauh enam kilometer. Para demonstran ini berasal dari gerakan Islamic Movement, dan  mereka mengutuk AS, atas dukungannya kepada Israel. Yel-yel anti-Israel bergema sepanjang jalan yang dilalui, dan mereka mendukung penuh pembebasan Palestina.

Pada Agustus 1979, Imam Khomeini selaku pendiri Republik Islam Iran, menetapkan hari terakhir bulan Ramadhan sebagai hari Al-Quds Internasional. (ba)

DISKUSI: