Kuburan Massal Diduga Para Pelajar yang Hilang Ditemukan di Mexico
Mexico City, LiputanIslam.com — Sebuah kuburan massal ditemukan di luar kota Iguala, Mexico, dimana 43 pelajar hilang setelah terjadi bentrokan dengan polisi pada tanggal 27 September lalu. Namun masih belum dipastikan apakah mayat-mayat yang ditemukan di dalam kuburan itu adalah para pelajar yang hilang.
Sebagaimana laporan BBC News, Minggu (5/10), para pelajar sekolah guru yang hilang tersebut terakhir terlihat dibawa oleh polisi.
Pada tanggal 27 September lalu mereka datang ke Guerrero untuk mendukung aksi protes atas hak-hak para guru. Namun polisi menembaki bus-bus mereka, menewaskan 6 orang di dalamnya.
Mereka yang selamat selanjutnya dipaksa masuk ke dalam kendaraan-kendaraan polisi dan dibawa pergi ke tempat yang tidak diketahui hingga dinyatakan hilang. 22 polisi telah ditahan menyusul insiden tersebut.
Beberapa pelajar yang selamat menyembunyikan diri dan menghubungi keluarga mereka beberapa hari kemudian. Mereka menyatakan kekhawatiran atas nasibnya.
Pemerintah telah menawarkan hadiah sebesar $75.000 kepada pemberi informasi keberadaan para pelajar yang hilang itu. Tentara dan marinir bahkan dikerahkan untuk menemukan mereka.
Iguala terletak 200 km selatan ibukota Mexico City. Kuburan massal itu ditemukan hari Sabtu menyusul adanya informasi dari seseorang yang tidak menyebutkan namanya. Demikian media-media lokal melaporkan. Juga masih belum pasti berapa mayat yang ada di dalam kuburan itu, sementara Jaksa wilayah negara bagian Guerrero , Inaky Blanco, mengatakan ahli-ahli forensik tengah mencoba untuk mengidentifikasi mayat-mayat yang ditemukan.
Sejumlah keluarga pelajar yang hilang turut bergabung dalam upaya pencarian, mengetuk pintu-pintu dan menunjukkan gambar keluarga mereka yang hilang. Para jaksa mengatakan, pejabat-pejabat dan aparat kepolisian lokal diduga terlibat dalam kegiatan kelompok-kelompok kriminal setempat di negara bagian Guerrero.
Perintah penahanan juga telah dikeluarkan terhadap walikota Iguala, Jose Luis Albarca, dan kepala kepolisian setempat karena dugaan keterlibatan dalam insiden tersebut. Keduanya kini masih buron.
Insiden ini semakin mengukuhkan fakta kolusi yang massif antara aparat penegak hukum dan birokrat Mexico dengan kelompok-kelompok kejahatan.(ca)