Korban Sinabung Merasa Diperlakukan Tak Adil

0
578
Gunung Sinabung meletus (foto: REUTERS/Beawiharta)

Gunung Sinabung meletus (foto: REUTERS/Beawiharta)

Karo, LiputanIslam.com–Masyarakat Karo, korban letusan gunung Sinabung, melihat ada ketimpangan perlakuan pemerintah pusat terhadap bencana di Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumut, dengan bencana-bencana di daerah lain. Mereka mendesak pemerintah untuk lebih serius memberikan perhatian ke Kabupaten Karo.

“Jangan tunggu warga Karo meninggal dulu baru pemerintah memberi perhatian serius,” kata Roy Fachraby Ginting, Sekretaris Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat Karo. Dia menilai pemerintah sudah layak menjadikan bencana Gunung Sinabung sebagai bencana nasional, meskipun tidak ada korban jiwa yang jatuh. Dengan penetapan sebagai bencana nasional, seluruh sumber daya yang ada akan tergerak untuk membantu warga Karo yang menjadi korban erupsi Gunung Sinabung.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara masih berskala bencana kabupaten dan belum menjadi bencana nasional.

“Erupsi Sinabung belum bencana nasional,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan, pemerintah tingkat daerah masih mampu mengatasi bencana tersebut dibantu pemda Sumatera Utara didampingi pemerintah.

“Adanya usulan agar dijadikan skala bencana nasional, ini tidak memenuhi persyaratan seperti yang diatur UU nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,” katanya.

Dia menyebutkan, Pasal 51 ayat 2 menyebutkan penetapan skala nasional ditetapkan oleh presiden, skala provinsi oleh gubernur, dan skala kabupaten/kota oleh bupati/walikota.

“Pemerintahan Pemda Karo masih berjalan normal. Selain itu juga tidak ada korban jiwa banyak dan terjadi eskalasi bencana yang luas,” katanya.

Namun, masyarakat Karo menilai berbeda, “Pemerintah jangan saklek. Lihatlah penderitaan 25 ribu lebih pengungsi ini. Di Karo ini masyarakatnya sudah berpengalaman dengan erupsi pada 2010, dan mau bekerja sama, sehingga kita syukuri tidak jatuh korban jiwa. Tapi, kita menangis melihat kondisi mereka,” jelas Roy. Dia mengharapkan, penanganan bencana ini tidak hanya diserahkan kepada daerah.

Sementara itu, sejumlah lembaga sosial telah tutun tangan memberikan bantuan kepada korban Sinabung. MER-C cabang Medan telah mengirim Tim Advance tanggap bencana untuk melakukan assessment dan pertolongan medis darurat kepada para korban. Setelah mengecek kesehatan warga, tim MER-C melakukan pelayanan medis dengan pelayanan medis keliling. “Alhamdulillah, kondisi warga yang kami jumpai sehat-sehat saja,” ujarnya.

Ketua MER-C Cabang Medan dr Ahmad Handayani mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi Tim Advance MER-C, pihaknya belum membuka posko, namun tetap melakukan pantauan dan bersiaga. (by)

DISKUSI: