Konsulat Israel Debat Jurnalis AS tentang Berita Agresi di Gaza
Washington, LiputanIslam.com–Seorang jurnalis Amerika yang mengkritik sensor media New York Times atas artikel beritanya mengenai agresi Israel di Gaza, baru-baru ini masuk ke dalam perdebatan panas di Twitter dengan konsulat Israel.
Pada hari Senin (12/11/18) lalu, sebuah akun Twitter bernama “Editing The Gray Lady” yang mencatat suntingan-suntingan di NYT, suatu hari melaporkan bagaimana media ini mengubah judul dan isi berita tentang kejadian di Gaza.
Change in Headline pic.twitter.com/aIBrs5g6L3
— Editing TheGrayLady (@nyt_diff) November 12, 2018
Ben Norton, jurnalis dari The Real News pun mengomentari hal ini dengan menulis “propaganda yang luar biasa”.
“[NYT] mundur ke belakang dan menyunting artikelnya sendiri untuk menghapus laporan tentang bagaimana Israel memulai kejahatan di Gaza, [mereka] mengaburkan fakta bahwa pertahanan diri Gaza merupakan bentuk ‘pembalasan’….,” tulisnya.
Ternyata, tweet Norton ini mendapat perhatian dari konsulat Israel di New York.
“Tidak ada yang namanya ‘pembalasan’ tentang serangan roket #Hamas,” tulis konsulat Israel dalam akun Twitter resmi mereka. “Serangan kami dilakukan sebagai *respon* atas agresi dari para teroris. Jangan asal bicara. #IsraelUnderFire #IsraelUnderAttack #FreeGazaFromHamas.”
Incredible propaganda: The NY Times bent over backward and rewrote its article to erase how Israel initiated the violence in Gaza, obscuring the fact that Gaza's self-defense was "retaliatory" and instead pushing the covert Israeli operation until the endhttps://t.co/2X0PqwsM3X
— Ben Norton (@BenjaminNorton) November 13, 2018
Norton pun merespon kritikan tersebut dengan memberikan garis waktu kejadian serangan-serangan di Gaza untuk membuktikan dia tidak “asal bicara”
“Jika propaganda stasiun TV dari kelompok teroris Hamas adalah sumber beritamu, kami paham ‘jurnalis’ macam apa Anda,” balas konsulat.
“Mengebom sebuah stasiun TV berita adalah kejahatan perang, bahkan jika Anda tidak suka jurnalis yang bekerja di sana,” komentar Norton, merujuk ke peristiwa pengeboman Al-Aqsa TV milik Hamas pada hari Senin lalu.
Ini bukan pertama kalinya diplomat Israel masuk ke Twitter untuk mendebat jurnalis yang melaporkan konflik di Gaza. Pada Agustus lalu, jubir menlu Israel Emmanuel Nahshon menuduh BBC telah berbohong tentang kejadian di Gaza dan menuntut media Inggris itu untuk “mengubahnya SECEPATNYA.”
Pada Juli, Nahshon juga mengkritik CNN International atas laporan mereka dengan menulis “HENTIKAN MANIPULASIMU.” (ra/rt)