Kerusuhan di Ferguson Mereda, Tentara Ditarik

0
589

National-Guard-in-Ferguson--8-18-2014-jpgFerguson-Missouri, LiputanIslam.com — Gubernur Missouri Jay Nixon memerintahkan tentara (National Guard) untuk menarik diri dari Ferguson, wilayah di pinggiran kota St. Louis yang dilanda kerusuhan yang dipicu oleh penembakan warga kulit hitam oleh polisi beberapa waktu lalu.

Nixon beralasan kondisi telah “membaik” dengan aksi-aksi demonstrasi telah berjalan relatif tenang dan hanya diwarnai sedikit penangkapan. Demikian laporan BBC News hari ini (22/8).

Pada hari Kamis (21/8) yang relatif tenang, pejabat kepolisian menyebutkan warga yang ditangkap mencapai 163 orang sejak merebaknya aksi kerusuhan hampir 2 pekan lalu. Sebagian besar dari mereka berasal dari kota-kota sekitar Ferguson dan ditangkap karena menolak membubarkan diri.

Adapun keberadaan polisi penembak Michael Brown hingga tewas, Darren Wilson, masih belum jelas, termasuk penyebab terjadinya penembakan. Polisi telah menyebutkan Wilson melakukan penembakan setelah mendapat perlawanan dari Michael Brown hingga menyebabkan dirinya terluka. Polisi juga menyebutkan bahwa Brown ditangkap setelah melakukan perampokan di sebuah toko sekaligus merilis gambar CCTV yang menunjukkan Brown tengah menganiaya penjaga toko.

sebaliknya keluarga Brown dan pendukung-pendukungnya menuduh Wilson menembak Brown secara keji dan menuntutnya untuk diadili. Penguburan Brown akan dilakukan hari Senin mendatang (25/8).

Sebuah panel juri kini tengah mengumpulkan keterangan tentang insiden penembakan Brown.

Tentara dikerahkan pada hari Senin (18/8) setelah polisi tidak mampu mengendalikan aksi kerusuhan yang dipicu oleh penembakan Brown.

Sementara itu hari Rabu (20/8) Jaksa Agung Eric Holder dan beberapa pejabat tinggi federal tiba di Ferguson untuk berdiskusi dengan aparat penegak hukum lokal. Ia juga bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat dan para pelajar setempat.

“Saya ingin masyarakat Ferguson tahu bahwa saya secara pribadi memahami kekecewaan ini. Kejaksaan Agung dan aparat dan seluruh aparatnya berdiri di samping masyarakat Ferguson,” kata Holder yang merupakan jaksa agung kulit hitam pertama di AS.(ca)

DISKUSI: