Kepala BIN: Penusuk Wiranto Anggota Jaringan JAD Bekasi
Jakarta, LiputanIslam.com– Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan menyatakan bahwa pelaku penyerangan dan penusukan Menko Polhukam Wiranto dan tiga orang lainnya adalah anggota jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi. Pihak kepolisian sendiri telah memantau keberadaan pelaku itu sejak tiga bulan lalu.
“Ini sudah pasti dari kelompok jaringan JAD, khususnya JAD Bekasi. Kita sudah pantau khusus pelaku ini tiga bulan lalu,” ucapnya usai Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Kamis (10/10).
Budi menjelaskan bahwa pihak intelijen telah mendeteksi keberadaan pelaku Syahril Alamsyah (SA) atau Abu Rara selama tiga bulan terakhir. Pelaku diketahui telah beberapa kali berpindah tempat. Mulai dari Kediri Jawa Timur lalu pindah ke Bogor, Bekasi Jawa Barat dan Pandeglang Banten.
Jaringan JAD juga diidentifikasi berencana mengacaukan proses pelantikan presiden pada 20 Oktober 2019 mendatang.
Sementara Kabid Humas Polda Banten, Edy Sumardi mengatakan bahwa pelaku SA bersama istrinya menerobos pengamanan dengan berbaur ditengah kerumunan warga dan berpura-pura mau salaman dengan Menko Polhukam Wiranto.
“Sempat dilakukan penghadangan, si perempuan berusaha untuk menyerang, berpura-pura salaman tetapi menyerang Bapak Kapolsek Menes, Daryanto. Si laki-lakinya berusaha untuk berpura-pura salaman tetapi menyerang, mengeluarkan senjata tajamnya ya berupa belati dan dibalik punggung bajunya untuk menyerang Pak Wiranto,” terangnya.
Edy juga menjelaskan, tempat kejadian penusukan itu sudah berada diluar areal steril. Saat sudah mau kembali ke Jakarta, Menko Polhukam meminta berhenti untuk menyambangi masyarakat yang telah menunggunya.
Baca: Wiranto Ditusuk, Presiden Serukan Perang Lawan Radikalisme
“Beliau yang menginginkan untuk menyambangi masyarakat, menyapa warganya. Sehingga, ini kan hal yang normal dia sebagai seorang menteri, dengan karakter beliau yang humanis kan tentu kebiasaan beliau kan untuk melakukan komunikasi yang baik kepada masyarakat,” tambahnya. (aw/CNN/beritasatu).