Kenaikan Harga Cabai Tidak Merata

0
691

Sumber: republika.co.id

Jakarta, LiputanIslam.com— Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat kenaikan harga cabai yang tengah terjadi di beberapa kota di Indonesia tidak merata.

Di sejumlah kota seperti Jambi, Pekanbaru, dan Ambon, harga cabai rawit merah dijual dengan harga lebih dari Rp 80 ribu-Rp 85 ribu per kilogram (kg).

Di kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) harga cabai rawit merah masih dibanderol Rp 28.750 per kg. Sedangkan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, harga cabai merah mencapai Rp 65 ribu per kg.

Baca: Pasokan Berkurang, Harga Cabai Melambung Tinggi

Sementara itu, di kota Bekasi harga cabai rawit merah masih di angka Rp 75 ribu per kg. Kenaikan di kota ini secara bertahap dari normalnya sebesar Rp 25 ribu-30 ribu per kg.

Tim Monitoring Harga, Pasar Baru Bekasi, Agus Karyadi menyampaikan, naiknya harga cabai sudah terjadi sejak awal Juli 2019.

“Kenaikan masih terjadi pada harga cabai, untuk harga komoditi lain cenderung stabil,” kata dia, Senin (22/7).

Menurutnya, kenaikan harga cabai terjadi karena kurangnya pasokan akibat musim kemarau. Kurangya pasokan ini membuat harga cabai di pasar induk mengalami kenaikan.

“Kalau dari pedagang stoknya berkurang karena kemarau, khusus cabai sudah kurang lebih satu bulan ini,” ujarnya.

Untuk mengatasi kenaikan harga cabai ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah mengkaji untuk melakukan operasi pasar. Kemendag mengaku masih mengumpulkan data terkait pasokan cabai di bebera sentra produksi.

“Saya sedang meminta datanya, masih belum tahu (jumlah pasokannya). Kalau operasi pasar kan kami harus tahu ada barangnya tidak, kalau tadi kebijakan operasi pasar tidak ada barangnya ya bagaimana,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Tjahya Widayanti.

Tjahya mengungkapkan, setelah pasokan cabai dipastikan ada, pihaknya akan segera melakukan operasi pasar. Menurutnya, kenaikan harga cabai dipengaruhi oleh jumlah pasokan yang tidak sebanding dengan permintaan.

“Kalau saya berpikir harga itu pengaruh dari pasokan dan permintaan, tapi saya harus lihat dulu ya,” ungkapnya. (sh/tribunnews/cnnindonesia)

 

DISKUSI: