Jakarta, LiputanIslam.com– Staf Ahli Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI), Teuku Faizahsyah mengatakan bahwa Indonesia saat ini tercatat sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB dan sering diminta sebagai mediator untuk terlibat dalam perdamaian dunia. Oleh karena itu, santri sebagai aset negara sangat dibutuhkan perannya dalam perdamaian dunia.
Demikian hal itu disampaikan Teuku pada forum Muktamar Pemikiran Santri Nusantara (MPSN) II di Pondok Pesantrem As-Shiddiqiyah, Jakarta Barat, pada Minggu (29/09).
“Indonesia mewakili citra Islam moderat, santri menjadi agen perdamaian dunia. Jaringan santri dan kiprah santri merupakan aset negara menjalankan amanat negara, menciptakan perdamaian dunia,” ucapnya.
Sementara tokoh intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen (Gus Nadir) menyatakan bahwa eksistensi pesantren untuk perdamaain dunia dapat diawali dengan bahasan mengenai konflik dan peace studies yang selama ini selalu menjadi bahasan masyarakat dunia. Hal ini perlu dikembangkan lewat santri sebagai agen-agen perdamaian.
Baca: Kapolres Bojonegoro Ajak Pelajar Tidak Termakan Hoaks
“Selain itu, perlu kembali pada tradisi pesantren untuk mengupas Al Quran secara langsung, sehingga bisa lebih memperluas pemikiran dan pemahaman tentang perdamaian dunia,” ungkapnya. (aw/NU/republika).
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini