Tripoli, LiputanIslam.com — Kelompok militan Libya menyerang dan kenduduki sebuah kantor cabang Bank Sentral di kota Benghazi, Kamis (22/1). Diduga kuat di kantor tersebut tersimpan devisa senilai lebih dari $100 miliar berupa mata uang – mata uang asing.
“Kami para pemuda pangkalan Angkatan Laut dan kami di sini untuk mengawal bank ini,” kata seorang anggota kelompok militan kepada New York Times, sebagaimana dikutip Press TV, Jumat (24/1).
Dalam sebuah pernyataan hari Kamis, Bank Sentral Libya mengkonfirmasi keberadaan kelompok-kelompok bersenjata yang telah menguasai kantor di Benghazi.
PBB mengutuk serangan tersebut dan menyerukan dilakukannya penyelidikan atas insiden itu. Disebutkan hal itu mengganggu proses pembicaraan antara kelompok-kelompok bertikai yang tengah berlangsung.
Saat ini Libya terpecah menjadi 2 pemerintahan, dimana kelompok militan menguasai ibukota Tripoli, sementara pemerintahan yang didukung internasional memindahkan pusat pemerintahan ke Tobruk dan Bayda di timur Libya.
Libya dilanda kekacauan setelah tumbangnya pemerintahan Moammar Ghadafi tahun 2011 lalu, dimana kelompok-kelompok bersenjata yang terlibat dalam penggulingan Ghadafi saling bersaing memperebutkan kuasa.(ca)
Nakba, Akar Masalah Palestina
16/05/2022
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini