Kaum Syiah Yaman dan Pakistan yang Tengah Berduka
Kaum Syiah di Yaman dan Pakistan kini tengah berduka atas meninggalnya saudara-saudara mereka oleh pembunuhan-pembunuhan keji dengan motif agama yang ditujukan terhadap keyakinan mereka.
Pada hari Kamis (23/1) ribuan warga Syiah Yaman menggelar aksi demonstrasi besar-besaran memprotes pembunuhan terhadap seorang tokoh Syiah yang menjadi wakil Syiah dalam perundingan rekonsiliasi yang digelar di Sana’a, hari Selasa (21/1). Profesor Ahmed Sharafeddin, ahli hukum yang mewakili kelompok Syiah dalam perundingan tersebut ditembak oleh orang yang tidak diketahui identitasnya saat hendak mengikuti perundingan.
Para demonstran meneriakkan berbagai kecaman terhadap pemerintah yang dianggap bertanggungjawab atas pembunuhan itu. Mereka bergerak dari daerah pinggiran menuju markas pemerintahan di pusat kota Sana’a sembari membawa potret Sharafeddin.
“Rakyat menginginkan pemerintah mundur!” “Pemerintah korup, tinggalkan negeri ini!” Demikian teriakan-teriakan para demonstran.
Sharafeddin merupakan wakil kelompok Syiah Houthi kedua yang tewas dibunuh saat mewakili kelompoknya dalam perundingan rekonsiliasi yang digelar pemerintah. Sebelumnya anggota parlemen Abdulkarim Jadban juga tewas ditembak pada bulan November 2013.
Pembunuhan-pembunuhan itu terjadi pada saat kelompok Syiah Houthi terlibat pertempuran melawan suku Hashid di Provinsi Amran. Pada hari Selasa (21/1) sebanyak 20 orang tewas dalam pertempuran. Kelompok Syiah Houthi menuduh suku Hashid telah membantu kelompok-kelompok salafi yang memerangi mereka dalam pertempuran di kota Dammaj di Provinsi Sa’ada.
Orang-orang Syiah yang berjumlah sekitar 40% dari seluruh penduduk Yaman, saat ini menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman. Mereka menuduh pemerintah selama ini telah memarginalkan mereka dan melanggar hak-hak mereka.
Protes Syiah Pakistan
Sementara itu ketegangan juga tengah terjadi di Pakistan akibat pembunuhan terhadap orang-orang Syiah. Pada hari Jumat kemarin (24/1) ribuan orang Syiah mengiringi pemakaman 12 peziarah Syiah yang tewas oleh serangan bom di Quetta baru-baru ini. Ratusan aparat keamanan terlibat dalam pengamanan selama upacara pemakaman.
Sebelumnya keluarga para korban menolak memakamkan kerabat mereka yang tewas sebagai protes terhadap pemerintah yang dianggap gagal memberikan perlindungan terhadap warga Syiah di Pakistan yang jumlahnya mencapai sepertiga dari 180 juta penduduk Pakistan. Pemakaman baru dilakukan setelah delegasi pemerintah yang dipimpin Mendagri Chaudhry Nisar Ali Khan datang ke Quetta dan bertemu tokoh-tokoh Syiah di kota itu.
“Kami akan membawa para teroris itu ke penjara dan saya berdiri bersama kaum Syiah dalam perkabungan dan cobaan ini,” kata Nisar mencoba meredakan kemarahan warga.
Sementara di berbagai kota besar di Pakistan seperti Islamabad, Lahore, Rawalpindi, Karachi, Quetta dan Multan ribuan orang-orang Syiah melakukan aksi demonstrasi mengecam aksi-aksi pembunuhan terhadap komunitas mereka.
Berbagai laporan menyebutkan kelompok terafiliasi Al Qaida dan Taliban, Lashkar-e-Jhangvi (LeJ) bertanggungjawab atas aksi-aksi pemboman yang mengarah pada komunitas Syiah. Pembunuhan-pembunuhan itu tidak ayal menjadi keprihatinan masyarakat internasional yang mendesak pemerintah untuk melakukan tindakan-tindakan tegas terhadap para teroris.(CA/press tv)