Jenderal Soleimani Tewas, Trump Pasang Gambar Bendera AS di Twitter

0
593

Washington, LiputanIslam.com—Presiden AS Donald Trump mengunggah sebuah tweet dengan gambar bendera Amerika pada Kamis (2/1) tak lama setelah tewasnya komandan tinggi Iran, Qassim Soleimani.

Tweet tanpa teks itu diunggah sekitar pukul 9:30 malam. Tak lama sebelumnya, televisi Irak melaporkan bahwa Jenderal Soleimani terbunuh oleh serangan udara AS di bandara internasional Baghdad.

Setelah itu, Pentagon mengkonfirmasikan bahwa Trump sendiri yang memerintahkan serangan kepada Soleimani yang disebut sebagai “tindakan defensif untuk melindungi personel AS di luar negeri.”

Tweet sang presiden ini menerima respon yang masif dari netizen Twitter.

Salah satu akun bernama @real_defender memuji Trump dengan menulis komentar: “I have never been more proud to be American and to have such a great president. There are no more fake red lines, don’t mess with the USA. (Saya sangat bangga menjadi warga Amerika dan memiliki presiden sehebat ini. Tidak ada lagi garis meras palsu, jangan bermain-main dengan AS.)”

Namun, tak sedikit juga netizen yang mengkritik keras tindakan Trump karena dianggap mengancam Amerika atas potensi perang dengan Iran.

Akun @itsJeffTiedrich menulis, “Hey, kini kita memiliki presiden yang dimakzulkan yang keliru membawa kita ke peperangan dengan Iran.” Kemudian, akun @kevinstarr merespon: “Dan dia melakukan itu tanpa pesetujuan oleh Kongres. Ini benar-benar bentuk penyalahgunaan kekuasaan yang membuatnya harus diusir [dari kursi kepresidenan].”

Salah satu netizen juga mengunggah screenshot tweet Trump pada tahun 2012 yang mencela Presiden Obama terkait konflik Iran. Trump menulis: “Jangan biarkan Obama memanfaatkan isu Iran supaya terjadi peperangan dalam rangka ia terpilih. Hati-hati Republik!” Dalam tweet lainnya, Trump menulis: “Jangan lupa apa yang pernah saya bilang: Obama suatu saat akan menyerang Iran untuk memperlihatkan betapa kuatnya ia,”

“Anda baru saja membunuh orang terkuat kedua di pemerintahan Iran tanpa memberitahu Kongres. Saya tidak kaget, tapi ini mungkin hal paling berbahaya yang pernah Anda lakukan.  Anda mungkin baru saja memulai Perang Dunia 3. Setidaknya sejarah akan mencatat dan semuanya salah Anda,” tulis akun bernama @siano4progress.

Komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Soleimani, dan komandan kedua Unit Mobilisasi Populer (PMU) Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, tewas dalam serangan udara AS di ibukota Irak, Baghdad pada Jumat pagi tadi. Departemen Pertahanan AS segera mengakui penyerangan itu serta menyebut tindakan itu dilakukan “atas arahan presiden”. (ra)

DISKUSI: