Vienna, LiputanIslam.com — Iran dan Sextet (negara-negara anggota tetap DK PBB plus Jerman) berhasil menyelesaikan kerangka kerja bagi perundingan yang komprehensif tentang program nuklir Iran.
Demikian keterangan Deputi Menlu Iran yang menjadi ketua delegasi Iran dalam perundingan dengan Sextet, Abbas Araqchi, di Vienna, Rabu malam (19/2).
Araqchi menyebutkan bahwa putaran perundingan yang berlangsung tgl 18-19 Februari di ibukota Austria itu berlangsung dalam “atmosfir yang positif”. Putaran perundingan berikutnya akan dilaksanakan di ibukota Austria itu tgl 17-20 Maret mendatang.
Menlu Iran Mohammad Javad Zarif dan Ketua Kebijakan Luarnegeri Uni Eropa Catherine Ashton, dijadwalkan akan menyelenggarakan konperensi pers bersama hari Kamis (20/2) tentang perundingan yang telah dan akan berlangsung selanjutnya.
Putaran terakhir perundingan yang baru saja berlangsung merupakan perundingan tingkat tinggi pertama antara Iran dan Sextet sejak kedua pihak mencapai kesepakatan tentang program nuklir Iran, November tahun lalu.
Di bawah kesepakatan itu disepakati pencabutan sebagian sanksi terhadap Iran dengan imbalan Iran selama 6 bulan akan menghentikan program pengayaan uranium di atas 5% yang riskan untuk digunakan sebagai bahan pembuat bom nuklir. Selain itu, selama 6 bulan tidak ada lagi sanksi baru terkait program nuklir Iran yang ditetapkan.(ca/press tv)
Berita Menarik Lainnya
-
Emil Salim Akui Ada Mafia Migas
04/07/2014 -
Jejak Soekarno di Masjid Biru St. Petersburg
04/06/2014
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini