Iran Luncurkan Kapal Selam Baru Yang Dilengkapi Rudal Jelajah
BandarAbbas, LiputanIslam.com – Presiden Iran Hassan Rouhani telah meresmikan kapal selam baru “Fateh” (Penakluk) yang dipersenjatai dengan rudal jelajah (cruise) untuk meningkatkan kekuatan pertahanan negara republik Islam ini.
Upacara peresmian kapal selam buatan dalam negeri Iran ini diadakan di pelabuhan selatan kota Bandar Abbas, Provinsi Hormozgan, Ahad (27/2/2019).
Fateh yang sepenuhnya berbasis teknologi dalam negeri ini dapat beroperasi di kedalaman lebih dari 200 meter di bawah permukaan laut selama hampir lima minggu.
Kapal selam semi-berat pertama Iran seberat 527 ton ini mampu membawa dan menembakkan rudal jelajah yang dapat diluncurkan dari posisi terendam dan dilengkapi dengan persenjataan canggih lain, termasuk torpedo dan ranjau laut.
Fateh juga dibekali sistem peluru kendali dan sistem radar sonik canggih yang dapat mengidentifikasi kapal musuh.
Akhir November 2018, dua kapal selam kelas “Ghadir” yang mampu meluncurkan rudal, torpedo dan ranjau bawah permukaan ke permukaan juga bergabung dengan armada Angkatan Laut Iran.
Presiden Rouhani dalam kata sambutannya pada upacara tersebut mengingatkan bahwa negaranya akan melawan segala bentuk agresi sebagaimana pendiriannya selama 40 tahun sejak kejayaan revolusi Islam tahun 1979, dan Angkatan Laut Iran memiliki posisi tersendiri dalam pertahanan ini.
Dia menambahkan bahwa ancaman asing dan sanksi Barat terhadap Iran justru telah memacu industri dalam negeri sehingga Iran berhasil mengembangkan potensi dan meraihkan kekuatan yang besar di segala bidang, termasuk pembuatan berbagai jenis kapal selam.
Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami menyebutkan bahwa kapal selam Fateh dapat menembakkan torpedo berdiameter 533 milimeter serta dapat membawa delapan ranjau laut dan dua torpedo cadangan.
Dia menjelaskan bahwa kapal selam Iran baru ini terdiri atas lebih dari 412.000 keping dan merupakan hasil dari 4,202 juta jam kerja para ahli Iran.
Dia juga menegaskan bahwa kehadiran Fateh merupakan satu bukti baru bahwa kawasan Teluk Persia dapat menjaga keamanan dan pertahanan wilayahnya sendiri tanpa perlu mendatangkan kekuatan-kekuatan asing yang justru menjadi sumber ketegangan. (mm/presstv/alalam)