Irak Kembali Tuduh Saudi Sponsor Aksi-aksi Kekerasan
Baghdad, liputanislam.com — Untuk kesekian kalinya perdana menteri Irak Nouri al Malaiki melancarkan tuduhan bahwa Saudi Arabia berada di balik aksi-aksi kekerasan yang saat ini tengah melanda Irak dan telah menelan korban ribuan orang.
“Aksi-aksi terorisme yang terjadi saat ini berasal dari Saudi Arabia,” kata Maliki dalam satu wawancara baru-baru ini, menanggapi berbagai aksi kekerasan yang melanda Irak. Maliki juga menuduh Turki dan Qatar turut serta dengan Saudi dalam mensponsori terorisme di Suriah.
Sebelumnya pada bulan ini Maliki menuntut kepada Sekjen PBB Ban Ki Moon untuk meminta pertanggungjawaban Saudi atas aksi-aksi kekerasan yang pada bulan ini seja telah menelan nyawa lebih dari 800 warga Irak. Dalam pidato yang disampaikana di kota Nasiriyah tgl 19 Januari lalu Maliki juga menegaskan bahwa negaranya telah menjadi sasaran beberapa negara “pendukung terorisme dan pendukung iblis”.
Dalam beberapa minggu terakhir Irak juga dilanda peperangan sporadis antara aparat keamanan yang didukung milisi-milisi anti-Al Qaida dengan kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan al Qaida terutama kelompok Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) di Provinsi Anbar yang mayoritas dihuni oleh warga Sunni. Pemerintah kini berusaha merebut kembali 2 kota utama di Anbar yang jatuh ke tangan para teroris.
9 Tewas dalam Aksi Kekerasan Terakhir
Sementara itu serangan-serangan teroris terus terjadi di Irak. Setidaknya 9 orang tewas dalam berbagai serangan di beberapa kota di Irak kemarin (27/1), atau 2 hari setelah 28 orang tewas dalam aksi-aksi kekerasan lainnya di Irak.
Serangan teroris terjadi di ibukota Baghdad, juga di kota Muqdadiyah, Mosul dan Samarra. Di teroris menembak mati 2 polisi dan seorang milisi anti-Al Qaida. Sedangkan di Baghdad teroris menembak mati 2 warga sipil dan seorang polisi. Sementara di Mosul yang mayoritas dihuni penduduk Kurdi, teroris menembak mati 2 orang polisi.
Di Muqdadiyah serangan mortir yang dilancarkan teroris menewaskan seorang warga dan melukai 3 orang lainnya.(ca/press tv)