India dan Pakistan Gelar Upacara Bersama Paska Serangan Teroris
New Delhi, LiputanIslam.com — India dan Pakistan tetap menggelar upacara bersama di perbatasan kedua negara, Senin (3/11), meski sehari sebelumnya terjadi serangan teroris yang menewaskan puluhan orang.
Upacara digelar di pos perbatasan Wagah, dengan dihadiri sejumlah pejabat dan ribuan warga yang antusias menyaksikan kemeriahan dan kemegahan upacara militer yang diperagakan personil militer kedua negara.
Sebagaimana dilaporkan oleh BBC News, pejabat militer Pakistan mengatakan bahwa upacara tetap digelar meski sebelumnya sempat muncul pemikiran untuk membatalkannya akibat serangan bom di dekat pos perbatasan itu yang masuk wilayah Pakistan, menewaskan 55 orang dan melukai puluhan lainnya, hari Minggu (2/11).
Pejabat Pakistan menyebut upacara itu menjadi pertanda dari semangat kebersamaan kedua negara untuk memerangi terorisme.
Komandan militer Pakistan di Punjab, Letjend Naveed Zaman dalam pidatonya mengatakan, upacara tersebut membuktikan bahwa terorisme tidak dapat menghancurkan semangat dan moral Pakistan.
Upacara militer di Wagah dilangsungkan setiap hari menjelang senja. Ribuan orang biasanya menyaksikan upacara itu baik dari warga Pakistan maupun India. Namun dalam upacara hari Senin itu, hanya sedikit warga India yang menyaksikan.
Pada bagian penutup, pasukan penjaga perbatasan kedua negara saling memberi hormat sebelum menutup palang perbatasan kedua negara masing-masing.
Sementara itu kelompok Taliban Pakistan, Jundullah dan kelompok Jamaat-ul-Ahrar sama-sama mengklaim sebagai pelaku serangan bom hari Minggu, yang merupakan serangan paling berdarah di Pakistan sejak beberapa bulan terakhir.
Pos perbatasan Wagah yang merupakan satu-satunya pos penyeberangan kedua negara adalah target serangan terorisme yang menarik karena banyaknya orang yang lalulalang di tempat ini.
Serangan itu menimbulkan kemarahan publik atas lambannya tindakan pencegahan oleh aparat keamanan Pakistan. Sebagaimana telah dilaporkan surat kabar lokal Naya Akhbar, beberapa hari sebelum serangan aparat keamanan telah mendapatkan peringatan.
Aksi serangan itu tidak saja mendapatkan kecaman dari pejabat-pejabat Pakistan, namun juga dari para pejabat India, termasuk Perdana Menteri Narendra Modi.(ca)