Hillary Clinton Terancam Disidik dalam Kasus Email
Tuntutan tersebut diajukan oleh para penyidik internal Departemen Luar Negeri AS dan badan-badan inteligen AS, setelah melakukan penelitian terhadap email pribadi Hillary pada bulan Juni lalu. Akun email pribadi Hillary dinyatakan mengandung ‘ratusan email yang berpotensi berisi dokumen rahasia’, demikian laporan New York Times seperti dilansir Press TV, Jumat (24/7).
Hillary Clinton yang kini menjadi kandidat presiden terkuat dari Partai Demokrat untuk pilpres 2016 mendatang, telah membantah dugaan membocorkan data rahasia melalui emailnya.
“Ia mengikuti prosedur yang tepat dalam menangani material-material rahasia,” kata jubir Clinton, Nick Merrill kepada pers, Jumat.
Sejauh ini Kejaksaan Agung AS masih belum memutuskan apakah akan membuka kasus ini atau tidak. Demikian kata seorang pejabat Kejaksaan Agung kepada The Times.
Clinton telah mengirimkan sekitar 30.000 emails selama menjabat sebagai Menteri Luar Negeri selama pemerintahan pertama Presiden Barack Obama tahun 2009-2012.(ca)