Yogyakarta, LiputanIslam.com– Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menanggapi suasana politik Indonesia yang mengalami pergolakan hebat pada beberapa tahun terakhir ini. Menurutnya, kegaduhan tersebut salah satunya disebabkan karena menguatnya politik identitas.
Hal itu disampaikan Haedar saat menghadiri Sarasehan Ikatan Sarjana Sosiologi (ISI) bersama Program Doktor Politik Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Kampus Terpadu UMY, seperti dilansir republika.co.id, pada Rabu (10/7).
“Setidaknya ada dua kondisi yang menjadikan bangsa ini gaduh. Pertama menguatnya politik identitas tiap kelompok dan kedua paham radikalisme yang menguat,” katanya.
Baca:Haedar Nashir: Silaturahim Mempertautkan yang Terputus
Haedar mendorong para ilmuwan dan sosiolog agar tampil menawarkan suatu perubahan untuk bangsa. Agar masalah-masalah yang terjadi pada Pemilu 2019 tidak terjadi kembali, yakni terjebaknya di situasi yang menyebabkan daya kritis menjadi lemah.
Sebab, jika kegaduhan-kegaduhan ini dibiarkan, maka akan menghambat bangsa Indonesia melakukan lompatan, yakni menjadi negara maju. “Banyak orang menjadi berpikiran pendek dan miopik, sehingga kita tidak lagi berada di ruang sosiologis yang leluasa untuk membicarakan Indonesia kedepan,” tandasnya. (aw/republika).
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini