Solo, LiputanIslam.com– Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo akan menertibkan sekolah yang terjangkit dan mengajarkan paham radikal (radikalisme). Menurutnya, hal ini penting sebagai langkah pencegahan dini. Tidak boleh ada lagi sekolah yang mengajarkan radikalisme, paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila.
Demikian hal itu disampaikan Ganjar saat pertemuan dengan para mantan narapidana kasus terorisme (napiter) yang tergabung dalam Yayasan Gema Salam di Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (28/6).
“Saya sudah ngomong ini dengan kepala sekolah. Ini tidak boleh ada lagi dan kita awasi. Ke depan kita tertibkan agar mencegah adanya pikiran-pikiran yang tidak sepaham dengan pendiri bangsa,” katanya.
Baca: PWNU Jatim: Pesantren Benteng Penangkal Radikalisme
Sementara eks napiter kasus Bom Bali I sekaligus Ketua Yayasan Gema Salam, Joko Tri Harmanto mengungkapkan bahwa proses doktrin paham radikal dan terorisme ditanamkan oleh orang tua. “Doktrin ke anak itu tentunya mengikuti orang tuanya, setiap hari ditanamkan mana yang kafir, thogut,” ucapnya.
Untuk pencegahan, menurutnya orang tua bisa memilihkan anak ke sekolah yang tidak terjangkit paham radikal. Para orang juga hendaknya mendampingi anak saat bermedia sosial (Medsos). Sebab, medsos sering kali menjadi sumber penyebaran radikalisme. (aw/detik/merdeka)
Runtuhnya Israel Sebuah Keniscayaan
09/04/2023Negara Israel di Atas Tanah Palestina
04/04/2023
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini